5 Kesalahan Pemimpin saat Menegur Bawahan yang Melakukan Kesalahan

Memberikan teguran pada bawahan yang melakukan kesalahan adalah salah satu kewajiban seorang atasan di tempat kerja. Tujuan memberikan teguran adalah untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kinerja. Cara pemimpin memberikan teguran pada bawahan bisa memberikan dampak yang besar, baik positif maupun negatif.
Sayangnya, masih banyak leader yang melakukan kesalahan ketika menegur bawahanya, sehingga tujuan awal untuk membangun tim justru menimbulkan konflik di lingkungan kerja. Berikut adalah beberapa kesalahan leader saat menegur bawahan yang harus dihindari.
1. Menegur di hadapan banyak orang
Teguran yang disampaikan di depan umum sering kali membuat bawahan merasa dipermalukan, sehingga dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri. Akibatnya, bawahan dapat kehilangan motivasi kerja dan menciptakan rasa canggung yang membuat hubungan antara atasan dan bawahan menjadi tidak nyaman. Efek lainya, bawahan bisa menjadi defensif dan kehilangan rasa hormat kepada atasanya sehingga mempengaruhi suasana kerja secara keseluruhan.
Di samping itu, menegur tim di hadapan umum juga bisa berdampak negatif pada tim secara keseluruhan. Rekan kerja lain yang menyaksikan teguran tersebut mungkin merasa takut atau tidak nyaman, meskipun teguran tersebut bukan ditujukan kepada mereka.
Sebaiknya berikan teguran secara pribadi kepada bawahan yang melakukan kesalahan. Menegur secara pribadi memberikan kesempatan untuk membahas kesalahan dengan lebih fokus dan tenang. Selain itu, memberikan teguran secara pribadi tanpa diketahui orang lain juga sebagai upaya untuk menjaga martabat bawahan. Hal ini akan lebih efektif dalam menyelesaikan masalah tanpa merusak hubungan dan suasana kerja.