Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Membangun Mindset Positif Agar Gak Stres saat WFH

Ilustrasi kerja remote (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Ruang kerja yang tertata bikin fokus terjaga dan pekerjaan selesai lebih cepat.
  • Buat jadwal harian yang jelas dan realistis, sisipkan waktu untuk rehat agar pikiran segar.
  • Jaga komunikasi dengan tim, luangkan waktu untuk istirahat dan melakukan hal-hal yang disukai.

Bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) memang terdengar menyenangkan karena bisa dilakukan tanpa harus repot pergi ke kantor. Tapi, kenyataannya nggak semudah itu. Rutinitas yang monoton, pekerjaan yang numpuk, hingga sulitnya membagi waktu antara urusan kantor dan pribadi bisa bikin kepala pusing sendiri. Kalau dibiarkan, stres bisa datang tanpa permisi dan akhirnya bikin produktivitas turun drastis.

Makanya, penting banget untuk menjaga mindset supaya tetap positif meskipun kerja dari rumah. Dengan pola pikir yang sehat, berbagai tantangan WFH bisa dihadapi lebih tenang. Nah, berikut ini lima cara sederhana tapi ampuh untuk membangun mindset positif biar nggak gampang stres saat WFH.

1. Menata ruang kerja agar nyaman supaya suasana hati tetap positif selama bekerja

Brown Wooden Desk (.pexels.com/Pixabay)

Lingkungan kerja punya pengaruh besar terhadap mood dan semangat kerja. Kalau ruang kerja berantakan, gelap, atau sumpek, nggak heran kalau jadi gampang bete atau malah makin malas ngapa-ngapain. Coba deh mulai dengan menata ruang kerja, meskipun cuma meja kecil di pojok kamar. Pastikan meja bersih, rapi, dan cukup cahaya. Kalau perlu, tambahkan tanaman kecil atau hiasan sederhana biar suasana hati lebih ceria.

Selain bikin nyaman, ruang kerja yang tertata juga bikin fokus lebih terjaga. Saat semua peralatan kerja ada di tempatnya, nggak perlu lagi buang waktu cari-cari barang yang hilang. Alhasil, pekerjaan bisa selesai lebih cepat dan stres pun bisa ditekan. Ingat, kenyamanan ruang kerja adalah investasi kecil untuk kesehatan mental jangka panjang.

2. Membuat jadwal harian yang realistis agar nggak kewalahan dengan pekerjaan

ilustrasi ruang kerja dengan pembatas (freepik.com/ thanyakij-12)

Salah satu penyebab stres saat WFH adalah pekerjaan yang seolah nggak ada habisnya. Karena kerja di rumah, batas antara jam kerja dan waktu pribadi jadi kabur. Nah, penting banget untuk bikin jadwal harian yang jelas dan realistis. Tentukan kapan mulai kerja, kapan istirahat, dan kapan harus berhenti. Jangan lupa sisipkan waktu untuk rehat sejenak agar otak bisa segar lagi.

Jadwal yang baik bukan cuma soal pekerjaan, tapi juga waktu untuk diri sendiri. Misalnya, sempatkan 10-15 menit buat stretching atau sekedar minum teh. Dengan begitu, pikiran nggak akan terlalu tegang dan pekerjaan bisa selesai dengan lebih baik. Jangan lupa, memaksakan diri terus bekerja tanpa henti malah bikin hasil kerja jadi nggak maksimal.

3. Mengatur ekspektasi diri supaya nggak gampang merasa gagal saat target belum tercapai

ilustradi bekerja (pexels.com/Arina Krasnikova)

Kadang, stres muncul karena terlalu keras sama diri sendiri. Punya target tinggi itu bagus, tapi kalau nggak realistis, malah bikin frustasi. Cobalah untuk lebih fleksibel dan menerima bahwa nggak semua hari akan berjalan sempurna. Ada kalanya kerjaan tertunda atau hasilnya nggak sesuai harapan, dan itu wajar.

Daripada terus menyalahkan diri sendiri, lebih baik belajar dari kesalahan dan coba lagi esok hari. Ingat, WFH butuh adaptasi, dan setiap orang butuh waktu untuk menemukan ritmenya. Dengan mengatur ekspektasi secara realistis, beban pikiran bisa berkurang dan pikiran positif bisa tumbuh lebih kuat.

4. Menjaga komunikasi yang baik dengan rekan kerja agar tidak merasa sendirian

ilustrasi pria meminta feedback pada rekan kerja (pexels.com/MART PRODUCTION)

Salah satu tantangan WFH adalah rasa kesepian karena minim interaksi langsung. Padahal, ngobrol dengan teman kerja bisa jadi pelepas stres yang ampuh. Untuk itu, penting banget menjaga komunikasi, walau hanya lewat chat atau video call. Jangan ragu untuk tanya kabar atau berbagi cerita ringan, supaya tetap merasa terhubung dengan tim.

Selain bikin lebih semangat, komunikasi yang lancar juga meminimalisir salah paham. Kadang, stres muncul karena informasi yang nggak jelas atau miskomunikasi. Dengan ngobrol terbuka, pekerjaan jadi lebih mudah diselesaikan, dan hubungan dengan teman kerja tetap hangat meskipun berjauhan.

5. Memberi waktu untuk diri sendiri agar tetap waras dan nggak mudah tertekan

Ilustrasi me time (freepik.com/freepik)

Kerja keras itu penting, tapi jangan lupa diri sendiri juga butuh istirahat. Saat WFH, sering kali lupa bahwa tubuh dan pikiran juga perlu me time. Cobalah luangkan waktu setiap hari untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti nonton film, baca buku, atau sekedar duduk santai tanpa mikirin kerjaan.

Memberi waktu untuk diri sendiri bisa membantu pikiran jadi lebih jernih dan emosi lebih stabil. Dengan begitu, ketika kembali bekerja, semangat bisa pulih dan nggak gampang stres. Ingat, menjaga diri sendiri sama pentingnya dengan menyelesaikan pekerjaan. Tanpa mental yang sehat, semua pekerjaan nggak akan berjalan lancar.

WFH memang membawa tantangan tersendiri, tapi bukan berarti harus terus-menerus stres. Intinya, rawat diri sendiri dulu, baru urus pekerjaan. Karena kalau pikiran tenang, semua jadi lebih mudah dijalani.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us