Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Bijak Agar Ibu Bekerja Tetap Sehat Jiwa dan Produktif

ilustrasi fokus bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi fokus bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Tentukan prioritas yang realistis untuk mengurangi beban kerja dan menjaga fokus
  • Sisihkan waktu untuk diri sendiri agar tetap bahagia dan memiliki energi positif
  • Bangun komunikasi yang sehat dengan keluarga untuk mengurangi tekanan dan menjaga hubungan hangat

Menjadi seorang ibu sekaligus pekerja tentu bukan perkara mudah. Tanggung jawab di rumah dan tuntutan profesional sering kali berjalan beriringan tanpa mengenal waktu. Jika tidak diantisipasi dengan bijak, beban ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik seorang ibu.

Oleh sebab itu, penting bagi para ibu yang bekerja untuk merawat diri sendiri agar tetap waras. Dengan cara yang tepat, keseimbangan antara peran personal dan profesional dapat terjaga. Berikut lima tips yang dapat diterapkan agar para ibu bekerja tetap sehat lahir dan batin.

1. Tentukan prioritas yang realistis

ilustrasi menulis di sticky note (pexels.com/Bruno Bueno)
ilustrasi menulis di sticky note (pexels.com/Bruno Bueno)

Menjadi ibu yang bekerja menuntut kemampuan untuk memilah mana yang benar-benar penting. Buatlah daftar tugas harian, kemudian urutkan berdasarkan urgensi dan dampaknya. Dengan demikian, pekerjaan yang harus diselesaikan akan lebih terarah dan tidak membuat kewalahan.

Selain itu, belajar membatasi tuntutan juga diperlukan. Tidak semua permintaan orang lain harus diiyakan demi menjaga citra diri. Sesekali, menolak dengan alasan yang jelas dapat membantu ibu tetap fokus pada hal yang lebih bermakna.

2. Sisihkan waktu untuk diri sendiri

ilustrasi menenangkan diri sendiri (unsplash.com/lutchenca)
ilustrasi menenangkan diri sendiri (unsplash.com/lutchenca)

Banyak ibu bekerja yang lupa bahwa dirinya juga berhak beristirahat. Sediakan waktu khusus, meski hanya beberapa menit sehari, untuk melakukan hal yang disukai. Membaca buku, berjalan santai, atau sekadar menikmati secangkir teh dapat menenangkan pikiran.

Menjaga diri agar tetap bahagia bukanlah sikap egois. Justru, ketika seorang ibu merasa cukup dengan dirinya, ia akan memiliki energi positif untuk merawat keluarga dan bekerja secara optimal.

3. Bangun komunikasi yang sehat dengan keluarga

ilustrasi sarapan bersama keluarga (pexels.com/August de Richelieu)

Salah satu kunci keharmonisan bagi ibu bekerja adalah komunikasi yang terbuka. Ungkapkan kelelahan dan kebutuhan kepada pasangan maupun anak-anak. Ketika keluarga memahami kondisi ibu, suasana rumah pun akan lebih mendukung. Dengan demikian, bu tidak perlu berpura-pura kuat untuk menjalani hari.

Jangan ragu meminta bantuan dari suami dan anak-anak jika mulai merasa kewalahan. Membagi tugas rumah tangga secara adil akan meringankan beban. Percakapan yang jujur dapat mengurangi salah paham dan menjaga hubungan tetap hangat.

4. Manfaatkan dukungan sosial

ilustrasi ngobrol santai (pexels.com/Alexander Suhorucov)
ilustrasi ngobrol santai (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Ibu bekerja juga perlu memiliki lingkungan yang mendukung di luar keluarga inti. Berteman dengan sesama ibu bekerja dapat memberikan semangat dan inspirasi. Para ibu tidak harus mengalami kendala dulu untuk belajar. Mereka akan saling berbagi pengalaman serta solusi atas tantangan serupa.

Selain itu, bergabung dengan komunitas atau kelompok tertentu bisa menjadi sarana melepaskan stres. Sebagai contoh, pertemuan rutin dengan sesama ibu yang bekerja akan memberikan dukungan emosional. Para ibu tidak akan merasa sendiri dalam menghadapi dinamika peran ganda.

5. Kelola ekspektasi dengan bijak

ilustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sering kali, ibu bekerja terbebani oleh harapan yang terlalu tinggi pada dirinya sendiri. Mulailah dengan menerima bahwa tidak ada yang sempurna. Kesalahan kecil atau pekerjaan rumah yang tertunda bukanlah sebuah kegagalan.

Belajarlah untuk lebih fleksibel dan peka terhadap kondisi tubuh serta emosi. Dengan ekspektasi yang realistis, ibu dapat meminimalkan stres dan tetap merasa cukup. Hal ini menjadi dasar penting untuk menjalankan peran ganda dengan hati yang tenang.

Menjadi ibu yang bekerja memang penuh tantangan, tetapi bukan berarti tidak dapat dijalani dengan bahagia. Terapkan lima langkah di atas agar keseimbangan tetap terjaga dan kesehatan mental senantiasa terawat. Mulailah dari hal kecil, lalu rasakan dampaknya bagi diri sendiri dan keluarga tercinta. Tetap semangat, para ibu hebat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us