Dalam menjalani hidup, kita tentu pernah merasa tidak suka kepada seseorang. Hal tersebut bisa disebabkan oleh beragam faktor. Antara lain dari sikapnya yang tidak sesuai dengan kebiasaan kita, pola pikir yang berseberangan, atau tanpa alasan yang jelas. Bahkan terkadang kita juga bisa merasa tidak menyukai seseorang lantaran takut kalah saing.
Menanggapi hal tersebut, sejatinya kita sedang merasa iri dengan kehidupan orang lain. Apabila tidak segera diatasi, maka hidup yang kita jalani akan jauh dari rasa bahagia. Sehingga kita perlu menerapkan beberapa cara berikut untuk mengatasi rasa tidak suka pada orang lain karena merasa takut kalah saing.
5 Cara Atasi Rasa Tidak Suka pada Orang Lain karena Takut Kalah Saing

Intinya sih...
- Perasaan tidak suka karena takut kalah saing dapat mengarah pada pola pikir negatif.
- Cara mengatasi perasaan tidak suka termasuk memahami kesalahan orang lain dan berpikir positif.
- Pentingnya menghargai proses hidup orang lain untuk mencegah rasa iri dan takut kalah saing.
1. Berhenti mencari kesalahan maupun kekurangan orang lain
Perasaan tidak suka kepada orang lain yang kita alami dapat membahayakan apabila tidak segera diatasi. Jika terlalu mendominasi, perasaan tersebut dapat membuat kita kerap mencari kesalahan dan kekurangan orang lain. Imbasnya, pola pikir kita cenderung mengarah pada hal negatif dalam memandang segala hal.
Maka solusinya yakni dengan berhenti bersikap demikian. Langkah awal yang bisa kita lakukan yakni dengan mencoba memahami bahwa setiap orang tempatnya salah, termasuk diri sendiri. Sehingga tidak seharusnya kita menghakimi kesalahan orang lain hanya berdasarkan rasa tidak suka.
2. Melatih diri untuk selalu berpikir positif mengenai orang lain
Menjalani hidup dengan menyimpan perasaan tidak suka kepada orang lain karena takut kalah saing sejatinya hanya menyiksa diri sendiri. Sehingga kita akan kesulitan untuk merasa bahagia dalam hidup.
Salah satu cara untuk mengatasinya yakni dengan melatih diri berpikir positif. Dimulai dari langkah sederhana yakni dengan melihat sisi kebaikan dari orang lain, alih-alih mengulik keburukannya.
Kita bisa menjadikan keberhasilan orang lain sebagai inspirasi untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan begitu, kita tidak akan pernah merasa kalah hanya karena orang lain berhasil mencapai sesuatu. Bahkan kita bisa membuang rasa tidak suka dalam diri untuk menciptakan kedamaian.
3. Rutin melakukan evaluasi diri
Saat kita memiliki perasaan tidak suka kepada orang lain, maka sejatinya ada yang keliru dalam diri. Pastikan kita melakukan evaluasi diri untuk menanggapi situasi tersebut. Dengan evaluasi, kita bisa mengidentifikasi bagian mana yang keliru dan perlu diperbaiki ke depannya.
Sebab sejatinya tidak ada manusia yang sempurna. Sehingga kita tidak pantas menaruh rasa tidak suka pada orang lain hanya karena takut kalah saing. Lebih baik fokus memperbaiki diri sendiri daripada merasa iri dengan kehidupan orang lain yang hanya akan membuang-buang waktu dan energi.
4. Memahami bahwa hidup bukanlah ajang perlombaan
Kita perlu mengedepankan kontrol diri dalam menjalani hidup. Sehingga kita akan terhindar dari kebencian terhadap orang lain hanya karena takut kalah saing. Pahami bahwa setiap proses dalam hidup bukan ajang perlombaan yang pemenangnya ditentukan oleh siapa yang tercepat.
Pemahanan demikian membantu kita untuk menghilangkan perasaan tidak suka kepada orang lain. Perlahan kita akan menyadari bahwa setiap orang punya waktunya masing-masing untuk mencapai keberhasilannya. Jadi, tugas kita hanya perlu fokus pada proses yang dilalui, alih-alih ikut campur dengan kehidupan orang lain.
5. Belajar untuk menghargai setiap proses yang dilalui
Kita perlu belajar menghargai setiap proses yang telah dilalui. Tindakan tersebut akan mencegah kita untuk bersikap merasa takut kalah saing dengan orang lain. Sebab kita memahami bahwa proses hidup setiap orang tentu beragam. Memahami hal tersebut membuat kita lebih menghargai diri sendiri dan mudah untuk memberikan apresiasi kepada diri sendiri.
Sejatinya kita tidak boleh melihat pencapaian orang lain sebagai tolak ukur untuk diterapkan dalam kehidupan yang kita jalani. Sebab hal tersebut dapat mendorong kita untuk merasa takut kalah saing. Melakukan tindakan demikian menandakan bahwa kita sedang dikejar oleh ego dalam diri yang selalu ingin terlihat 'lebih' dari orang lain.
Dapat dipastikan bahwa hidup yang dijalani dengan mengejar ego semata tak akan membawa kedamaian. Maka belajarlah untuk mengapresiasi terhadap segala kemajuan yang dilakukan diri sendiri tanpa harus membandingkannya dengan orang lain. Sebab setiap orang memiliki jalan ceritanya masing-masing yang tidak bisa disamakan.