Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi profesional (pexels.com/Kampus Production)

Intinya sih...

  • Memiliki role model memberi motivasi konsisten dalam meraih kesuksesan

  • Tokoh panutan membantu menetapkan tujuan hidup dan membuat arah lebih terarah

  • Sosok inspiratif mengajarkan pentingnya rendah hati, memperluas cara pandang, dan mendorong menjadi versi terbaik diri sendiri

Setiap orang tentu punya tokoh idola atau panutan yang secara tidak langsung memberikan pengaruh terhadap cara pandang serta gaya hidupnya. Sosok ini bisa berasal dari siapa saja, mulai dari keluarga, teman dekat, tokoh publik, hingga figur fiktif sekalipun. Tanpa kita sadari, kehadiran role model memberi kontribusi besar dalam membentuk jati diri dan memandu langkah agar tidak melenceng dari tujuan awal.

Bayangkan saat diri sedang goyah atau merasa kehilangan arah, kehadiran sosok inspiratif ini ibarat kompas yang menuntun kembali pada jalur yang benar. Melalui nilai hidup yang mereka tunjukkan, kita belajar untuk bertahan dan bangkit. Tidak berlebihan jika banyak orang menjadikan tokoh panutannya sebagai motivasi agar terus bertumbuh. Berikut adalah lima manfaat nyata punya role model yang perlu kamu tahu.

1. Menjadi sumber motivasi yang stabil

ilustrasi guru dan murid (pexels.com/Yan Krukau)

Salah satu manfaat terbesar memiliki tokoh panutan adalah hadirnya motivasi yang konsisten. Ketika melihat bagaimana seseorang berjuang hingga meraih sukses, rasa ingin meniru kerja kerasnya muncul dengan sendirinya. Semangat tersebut bertahan lebih lama karena bersumber dari kekaguman yang tulus, bukan sekadar dorongan sesaat.

Motivasi ini sangat bermanfaat, terutama di saat sedang berada di titik terendah. Melihat kisah jatuh bangun sang panutan membuat kita sadar bahwa kegagalan bukanlah akhir segalanya. Justru dari sana muncul keyakinan bahwa kerja keras tidak akan pernah mengkhianati hasil. Dengan begitu, langkahmu pun terasa lebih mantap.

2. Membantu menetapkan tujuan hidup

ilustrasi membuat rencana (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Role model kerap menjadi contoh konkret bagaimana seharusnya seseorang menata hidup dengan rapi. Dari cara mereka mengambil keputusan hingga menyusun prioritas, semua bisa dijadikan referensi. Tidak jarang, keberadaan orang tersebut membuat seseorang lebih yakin dalam menentukan arah hidupnya.

Mencontoh langkah orang yang dikagumi bukan berarti kehilangan jati diri. Justru hal ini menjadi proses belajar sambil tetap menyesuaikan dengan karakter pribadi. Hasilnya, target yang dibuat lebih terarah dan realistis. Kamu pun tidak gampang goyah oleh pendapat orang lain karena sudah punya pegangan yang jelas.

3. Menjadi pengingat untuk tetap rendah hati

ilustrasi memberikan selamat (pexels.com/Kampus Production)

Tidak semua orang mampu meraih kesuksesan tanpa kehilangan sisi kemanusiaannya. Di sinilah pentingnya memiliki sosok panutan yang tetap membumi meskipun sudah berada di puncak. Sosok seperti ini mengajarkan betapa berharganya sikap rendah hati dalam menghadapi berbagai situasi.

Dengan belajar dari sikap rendah hati sang idola, kita pun terdorong untuk meniru nilai-nilai tersebut dalam keseharian. Menghormati orang lain, mendengar pendapat, dan menghargai proses menjadi kebiasaan baik yang muncul dengan sendirinya. Perlahan, orang di sekitar juga akan merasakan dampak positifnya.

4. Memperluas cara pandang terhadap kehidupan

ilustrasi relawan (pexels.com/RDNE Stock project)

Sosok yang diidolakan sering kali memberikan sudut pandang baru dalam menghadapi tantangan hidup. Cerita dan pengalaman mereka membuka mata bahwa tidak semua hal berjalan sesuai rencana. Namun, di balik rintangan, selalu ada celah untuk belajar dan berkembang menjadi pribadi yang lebih bijak.

Makin sering belajar dari perjalanan hidup sang role model, makin terbuka pula wawasan kita. Masalah yang dulu terasa berat perlahan menjadi ringan karena kita tahu, ada banyak cara menyikapi setiap peristiwa. Tidak heran bila seseorang yang punya tokoh idola cenderung lebih fleksibel dan berpikiran terbuka.

5. Mendorong menjadi versi terbaik diri sendiri

ilustrasi berpikir positif (pexels.com/Anastasiya Gepp)

Terakhir, manfaat punya role model adalah dorongan kuat untuk terus memperbaiki diri. Bukan untuk meniru seratus persen, melainkan mengambil nilai positif yang relevan dengan kondisi pribadi. Hal ini membuat kita lebih bersemangat membentuk diri sesuai potensi yang dimiliki.

Ia mengingatkan bahwa kesuksesan tidak datang secara instan. Butuh proses panjang yang dipenuhi pengorbanan, kegagalan, hingga kebangkitan. Dari sini muncul tekad untuk bekerja keras tanpa lupa merawat diri. Perlahan, kamu akan merasa bangga dengan versi diri yang kian bertumbuh.

Memiliki role model bukan sekadar soal mengidolakan seseorang, melainkan menjadikannya pemandu dalam menghadapi naik turun kehidupan. Jika belum punya, tidak ada salahnya mulai mencari sosok yang bisa menginspirasi dan membuatmu lebih semangat. Teruslah bertumbuh hingga kamu bisa menjadi role model bagi orang lain suatu hari nanti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team