2. Fist Of The North Star (1984)

Fist Of The North Star (dok. Toei Animation/Fist Of The North Star)

Fist of the North Star mungkin kini lebih dikenal sebagai sumber berbagai meme kocak, namun pada era 80-an, anime ini meraih kesuksesan besar. Epik pasca-apokaliptik yang berfokus pada seni bela diri ini memang menampilkan adegan kekerasan dan berdarah, tetapi tetap menyajikan kisah menarik tentang perjuangan mengatasi rintangan demi melindungi hal yang paling berharga.

Pengaruh Fist of the North Star dalam dunia anime masih terasa hingga kini, terlihat dari serangan khas Hokuto Hyakuretsu-ken yang diadopsi dalam JoJo's Bizarre Adventure, hingga menginspirasi berbagai parodi di Gintama. Genre shonen pertempuran modern tidak akan sama tanpa kehadiran Fist of the North Star, dan teknik penceritaannya jauh melampaui banyak karya yang mengikutinya. Animasinya memang terbilang kasar, namun hal ini tidak mengurangi kualitas dan daya tariknya.

3. City Hunter (1987)

City Hunter (dok. Sunrise/City Hunter)

City Hunter meraih popularitas besar sepanjang dekade 80-an dengan tiga musim terpisah dan beberapa film yang diangkat dari serial ini. Anime ini mengisahkan tentang kelompok tentara bayaran bernama City Hunter yang berjuang menghadapi risiko pekerjaan mereka yang berbahaya. Meskipun sarat dengan aksi dan drama, anime ini juga menyuguhkan banyak momen ringan yang menghibur penonton.

Ryo Saeba, sosok ikonis dalam dunia anime yang kerap terlupakan, menjadi tokoh sentral dalam serial ini. Ia mampu memadukan unsur humor dan aksi dengan sangat meyakinkan. Kaori, karakter wanita utama, juga tak kalah menarik dan sangat populer di Jepang.

4. Touch (1985)

Touch (dok. Group TAC/Touch)

Touch adalah kisah irisan kehidupan yang memikat, menggambarkan bagaimana tema sederhana seperti proses pendewasaan dan pencarian jati diri dapat menjadi sangat menarik. Serial ini menghadirkan drama cinta segitiga antara Tatsuya, Kazuya, dan Minami, yang pastinya akan membangkitkan nostalgia bagi siapa pun yang pernah merasakan pahit manisnya cinta di masa muda.

Di pertengahan cerita, sebuah twist epik terjadi, mengubah segalanya secara drastis. Tanpa bermaksud membocorkan cerita, kami menjamin bahwa Touch tetap merupakan anime yang layak ditonton meskipun telah berusia lebih dari tiga dekade.

5. Macross (1982)

Macross (dok. Tatsunoko Production/Macross)

Apa yang akan terjadi ketika umat manusia menyadari bahwa mereka tidak lagi sendiri di alam semesta? Dalam dunia Macross, sebuah kapal alien yang jatuh di Bumi dimodifikasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menjadi kekuatan pertahanan planet. Namun, pada pelayaran perdana kapal tersebut, sebuah tragedi terjadi yang memicu perang galaksi, dan kru kapal terdampar di ujung galaksi.

Meskipun serial ini dirilis pada era 80-an, waralaba Macross terus berkembang dengan hadirnya sekuel-sekuel baru seperti Macross Frontier pada tahun 2008 dan Macross Delta pada tahun 2016. Bagi kamu yang tertarik dengan kisah Macross terbaru, disarankan untuk menonton serial aslinya terlebih dahulu untuk memahami awal mula petualangan luar angkasa ini.

6. Ranma ½ (1989)

Ranma ½ (dok. Studio Deen/Ranma ½)

Ranma ½ mengisahkan petualangan Ranma, seorang pemuda yang terkena kutukan yang membuatnya berubah menjadi gadis setiap kali terkena air dingin. Dengan air hangat yang mengembalikannya menjadi laki-laki, berbagai kejadian lucu pun terjadi ketika Ranma harus menghadapi situasi-situasi aneh. Hingga kini, serial ini masih sangat dihargai oleh penggemar anime queer karena mengangkat tema fluiditas gender dan menantang norma peran gender tradisional.

Komedi memang sulit untuk dieksekusi dengan baik, dan banyak humor anime era 80-an yang terasa kurang relevan saat ini. Meskipun tidak sepenuhnya terbebas dari humor yang bermasalah, terutama karena kehadiran karakter Happosai yang serupa dengan Master Roshi namun lebih buruk, Ranma ½ sebagian besar berhasil bertahan dalam ujian waktu. Sebagian besar leluconnya masih mengena dan menghibur penonton. Dengan lebih dari 130 episode, serial ini memang mengalami sedikit penurunan kualitas seiring berjalannya waktu, namun tetap mampu menyajikan hiburan yang konsisten.

7. Mobile Suit Zeta Gundam (1985)

Mobile Suit Zeta Gundam (dok. Sunrise/Mobile Suit Zeta Gundam)

Menilik fakta bahwa Mobile Suit Gundam nyaris dibatalkan hanya dengan 39 episode, sulit dipercaya anime ini berhasil mendapatkan sekuelnya. Sekuel tersebut baru terwujud pada pertengahan tahun 80-an, namun saat itu, para penggemar sudah sangat menantikan kelanjutannya.

Mobile Suit Zeta Gundam menampilkan banyak kiasan klasik yang kini menjadi ciri khas serial Gundam, sekaligus menjadi pondasi bagi pengembangan seri ini di masa depan. Meskipun karakter-karakternya dapat menimbulkan perbedaan pendapat, inti narasi Zeta sangatlah fantastis, penuh ambiguitas moral, dan membuat ketagihan. Char Aznable tidak hanya menjadi salah satu karakter terbaik dalam waralaba Gundam, tetapi juga salah satu antagonis paling ikonik di era 1980-an.

8. Maison Ikkoku (1986)

Maison Ikkoku (dok. Studio Deen/Maison Ikkoku)

Maison Ikkoku merupakan salah satu mahakarya kisah kehidupan terbaik sepanjang masa, dan pengaruhnya pada genre anime ini masih terasa hingga kini. Anime ini mengisahkan perjalanan cinta antara Yuusaku dan Kyoko, manajer baru rumah kos tempat tinggalnya.

Para penghuni kos yang eksentrik di sekitar Yuusaku turut menciptakan momen-momen lucu yang semakin menambah nuansa ringan dan hangat dalam cerita. Rentang waktu lima tahun dalam kisah ini dieksplorasi dengan apik melalui hampir 100 episode, memberikan ruang bagi karakter-karakter dan hubungan mereka untuk berkembang secara alami dan mendalam.

9. Tomorrow's Joe 2 (1980)

Tomorrow's Joe 2 (dok. Tokyo Movie Shinsha/Tomorrow's Joe 2)

Pengaruh manga Ashita no Joe karya Asao Takamori tidak boleh diremehkan. Perjalanan Joe Yabuki dari lingkungan kumuh menuju puncak dunia tinju sarat dengan drama, tragedi, pelajaran hidup, serta kemenangan dan kekalahan yang membekas. Manga ini kemudian diadaptasi menjadi anime pada tahun 1970, dengan total 79 episode. Hampir satu dekade berselang, Joe kembali dalam musim kedua yang jauh lebih baik dari pendahulunya.

Ashita no Joe 2 adalah anime yang tak lekang oleh waktu dalam segala aspek. Seperti kebanyakan anime olahraga, seseorang tidak perlu menjadi penggemar tinju untuk menikmati Ashita no Joe 2 karena tema-temanya yang universal dan penceritaannya yang memukau. Ada alasan kuat mengapa serial ini terus menjadi rujukan hingga saat ini, dan bahkan dapat dikatakan sebagai anime terbaik era 80-an, khususnya jika kita berbicara mengenai anime yang tamat pada dekade tersebut.

10. Legend Of The Galactic Heroes (1988)

Legend of the Galactic Heroes (dok. K-Factory, Kitty Film Mitaka Studio/Legend of the Galactic Heroes)

Legend of the Galactic Heroes memang menayangkan sebagian besar episodenya pada dekade 90-an, namun warisan anime ini dimulai sejak tahun 1988. Dianggap sebagai salah satu opera luar angkasa terbaik dalam dunia anime, Legend of the Galactic Heroes berhasil memenuhi reputasi tersebut. Alih-alih berfokus pada aksi, anime ini mengedepankan interaksi antar karakter serta mengangkat tema-tema politik dan sosial yang mendalam.

Oleh karena itu, alur ceritanya cenderung lambat jika dibandingkan dengan anime sci-fi lain dari era 1980-an (bahkan dekade-dekade setelahnya), sehingga beberapa episode awal mungkin terasa sulit untuk diikuti. Meskipun demikian, Legend of the Galactic Heroes menawarkan cakupan cerita yang luas, ambisi yang tinggi, dan kualitas penulisan yang tak tertandingi.

Anime-anime era 80-an ini telah membuktikan bahwa kualitas dan daya tarik sebuah karya tidak lekang oleh waktu. Dengan cerita yang memikat, karakter yang ikonik, serta tema-tema yang relevan sepanjang masa, anime-anime ini terus menginspirasi dan menghibur generasi penonton. Bagi para penggemar anime, menjelajahi karya-karya klasik ini adalah sebuah perjalanan nostalgia yang tak terlupakan.

Dari aksi laga yang mendebarkan hingga drama kehidupan yang menyentuh hati, 10 anime terbaik era 80-an ini menawarkan pengalaman menonton yang beragam dan memuaskan. Setiap anime memiliki keunikan dan daya tariknya masing-masing, menjadikannya pilihan yang tepat untuk ditonton ulang atau bahkan diperkenalkan kepada generasi baru pecinta anime. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan keajaiban anime klasik yang telah menjadi tonggak penting dalam perkembangan industri animasi Jepang.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Anime Romantis Remaja, Mencintai Gadis Independen