Rumata' Artspace Rayakan Relasi Makassar-Yolngu di Australia

Acara seni penutup kunjungan empat hari di Kota Darwin

Makassar, IDN Times - Topik relasi antara pelaut pencari teripang asal Makassar dan penduduk asli Australia di Arnhem Land sejak abad ke-18 masih selalu menarik untuk dibahas. Kali ini, Rumata' Artspace bekerja sama dengan Monash University Australia berkesempatan menguliknya dari perspektif kesenian Makassar.

Bertempat di Charles Darwin University, Darwin, sebuah acara bertajuk Tradition and Ritual in Contemporary Society berlangsung pada Senin siang (28/11/2022) waktu setempat. Hadir sebagai pembicara yakni Lily Yulianti Farid, peneliti sekaligus pendiri Rumata' Artspace.

1. Hubungan pelaut Makassar dan penduduk asli Australia dikupas dari perspektif seni

Rumata' Artspace Rayakan Relasi Makassar-Yolngu di AustraliaSuasana di Kakadu yang berada di Tanjung Arnhem, utara Australia. (Dok. Tourism NT)

Acara ini sendiri adalah rangkaian dari empat hari kunjungan pertukaran budaya seniman Indonesia dan Australia, yang berfokus pada hubungan penduduk Yolngu dengan orang-orang dari Asia Tenggara. Meski terpisah lautan, sebuah hubungan persahabatan dibangun pada masa lampau.

"Kunjungan ini, di mana seniman dan pembicara tamu yang telah melakukan perjalanan dari Makassar akan berbicara dan tampil pada sebuah forum pertukaran pemikiran dan seni kontemporer," demikian petikan keterangan tertulis yang diterima IDN Times.

2. Vokalis ToD, Dian Mega Safitri, jadi "teman duet" mendiang Gurrumul di lagu terbaru

Rumata' Artspace Rayakan Relasi Makassar-Yolngu di AustraliaVokalis Theory of Discoustic, Dian Mega Safitri, bersama salah satu buku biografi mendiang musisi folk Australia yakni Gurrumul. (Instagram.com/dianmegawatts)

Dalam kesempatan yang sama hadir pula band folk Theory of Discoustic (TOD) asal Makassar membawakan sejumlah lagu. Sang vokalis, Dian Mega Safitri, baru saja menjadi vokalis tamu dalam lagu Bayini milik mendiang Geoffrey Gurrumul Yunupingu, legenda musisi folk Yolngu yang mangkat pada tahun 2017.

Dilepas ke berbagai situs streaming musik oleh label rekaman DECCA Records dan Universal Music Australia sejak Jumat pekan lalu (25/11/2022), versi aslinya sendiri dinyanyikan Gurrumul bersama solois indie-rock Sarah Blasko. Tapi untuk versi terbaru, Dian membawakan bait-bait berbahasa Makassar, bersanding dengan lirik bahasa Yolngu yang dinyanyikan Gurrumul.

3. Dirangkaikan dengan pemutaran episode pertama seri animasi The Last Trepangers

Rumata' Artspace Rayakan Relasi Makassar-Yolngu di AustraliaPoster film animasi pendek The Last Trepangers. (Dok. Rumata' Artspace)

Selain itu, acara kebudayaan ini diakhiri dengan pemutaran perdana film animasi pendek berjudul The Last Trepangers: A Brother from Afar. Ini adalah pembuka seri animasi yang bercerita tentang relasi pelaut Makassar dan penduduk asli Australia yang mendiami bagian utara.

Film tersebut adalah karya mahasiswa Fakultas Desain dan Komunikasi Visual Universitas Negeri Makassar (UNM), bekerja sama dengan Studio Makkomikki Makassar serta Rumata' Artspace - MIWF, didukung oleh Australia Indonesia Institute.

Baca Juga: Respons Krisis Iklim, MIWF 2022 Hadir dengan Konsep Hybdrid

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya