Monash University Akuisisi Karya Seniman Makassar Abdi Gunawan

Memuat kisah relasi pelaut Makassar dan orang Aborigin

Makassar, IDN Times - Museum Seni Universitas Monash Australia baru-baru in mengakuisisi karya seniman Makassar, Adi Gunawan. Karya tersebut berupa relief monokrom berjudul Sharing the Sunset.

Relief itu mengangkat tema persahabatan antara orang Makassar dengan orang Yolnu yang mendiami Tanah Arnhem (Australia Utara). Karya ini adalah bagian dari proyek penelitian Global Encounters & First Nations Peoples: 1000 Years of Australian History oleh Pusat Studi Masyarakat Adat Universitas sejak tahun 2020. Tujuan utamanya adalah merunut kembali napak tilas hubungan antara suku Aborigin atau suku asli Australia dengan para pelaut Makassar.

Baca Juga: Film Animasi Karya Anak Makassar Diputar Perdana di Australia 

1. Mengangkat tema historis interaksi pelaut Makassar dengan penduduk asli Australia

Monash University Akuisisi Karya Seniman Makassar Abdi GunawanCo-founder Rumata Artspace Lily Yulianti Farid (kiri) bersama Konjen Australia di Makassar Bronwyn Robbins bersama mural "Sharing the Sunset." (Instagram.com/konjenmakassar)

"Dengan tujuan menyusun kembali peran bersejarah Australia dalam eksplorasi global, secara inovatif, melalui inisiatif lintas-disiplin yang memiliki potensi mempengaruhi perdebatan yang sedang berlangsung mengenai identitas nasional Australia dan kebutuhan mendesak akan rekonsiliasi dengan Suku Bangsa Pertama di Australia," demikian bunyi keterangan resmi seperti dikutip pada Jumat (25/11/2022).

Dalam penelitian selama satu dekade terakhir, ditemukan fakta bahwa pelaut Makassar kerap bolak-balik ke Tanah Arnhem (disebut "Marege") dengan angin musiman untuk mengumpulkan teripang sejak pertengahan abad ke-18.

Para pelaut Makassar juga menjalin relasi dengan orang-orang Yolnu. Ada beberapa kata Makassar yang diserap ke bahasa penduduk asli Australia. Di beberapa kasus, ada pula yang bahkan menikah dan beranak pinak.

2. Lahir dari program seniman kerja sama Monash University dan Rumata' Artspace

Monash University Akuisisi Karya Seniman Makassar Abdi GunawanSeniman Makassar dan Australia yang tergabung dalam proyek Global Encounters & First Nations Peoples. (Dok. Rumata' Artspace)

Sharing the Sunset sendiri diciptakan Gunawan saat mengikuti program pertukaran seniman Trading Cultures Artist Exchange pada tahun 2018 hingga 2019. Program ini dipimpin oleh Richard Frankland, mantan Kepala Wilin Center for Indigenous Arts and Cultural Development di University of Melbourne, bekerja sama dengan co-founder Rumata' Artspace Lily Yulianti Farid.

Masih ada beberapa seniman lain yang terlibat. Dari Rumata' Artspace (Makassar) ada Nurabdianyash dan Muhammad Rais. Sedang dari Buku-Larrngay Mulka Centre (Yirrkala) ada Barayuwa Munungurr, Arian Peaeson dan Dion Marimunuk Gurruwiwi.

Mereka mengunjungi Kota Makassar, Darwin serta Yirrkala selama dua tahun untuk saling bertukar pikiran dan mengeksplorasi budaya. Semuanya adalah proses menciptakan sebuah karya seni.

3. Karya tersebut kini terpajang di kampus Monash University Indonesia

Monash University Akuisisi Karya Seniman Makassar Abdi GunawanKonjen Australia di Makassar Bronwyn Robbins saat melihat salah satu karya di galeri MUMA Monash University Indonesia. (Instagram.com/konjenmakassar)

Akuisisi karya Abdi Gunawan sendiri adalah bagian dari kerja sama MUMA dengan Monash Indonesia yang berlangsung sejak 2021. Mereka menggandeng konsultan seni yang berbasis di Jakarta/Melbourne, Santy Saptari  untuk proses kurasi karya para seniman komtemporer Indonesia yang akan dipajang di kampus Monash Indonesia.

Tak cuma mural yang menjadi media yang digunakan. Ada juga lukisan serta foto yang dipajang. Selain Abdi Gunawan ada juga sejumlah seniman lain seperti Arum Dayu, Andy Dewantoro, Arwin Hidayat, Maharani Mancanagara, Patriot Mukmin, Prabu Perdana serta Citra Sasmita.

Baca Juga: Ininnawa, Dokumenter Garapan Sineas Makassar Menang Piala Citra

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya