Menyimak Kebisingan JVICI dalam Album Debut "PULCHRUM"

Band noise punk asal Palopo ini juga menyoroti isu sosial

Makassar, IDN Times - Terpisah jarak sekitar 370 kilometer dari Kota Makassar, skena musik Kota Palopo juga berkembang pesat meski kabarnya masih sayup-sayup. Salah satu pelakunya adalah JVICI (dibaca: jivisi), band yang mengusung genre noise punk.

Trio asal Kota Palopo tersebut merilis album debut mereka, PULCHRUM, pada September silam. Dirilis lewat label Athena Annihilator Records, album tersebut berisi delapan trek. Selama 23 menit, mereka mengisi kuping pendengar dengan keributan sarat distorsi.

Suara vokalis-gitaris Dede Wirahadi yang serak melengking ditimpali agresifnya gebukan drum Muhammad Zakhary serta betotan bass Fathur Ion. Semuanya berjalan abrasif tanpa basa-basi, dengan intensitas yang mengingatkan pada band-band grunge dan noise rock kiblat mereka. Dua lagu jagoan mereka, Queer dan Revelation, bak kombinasi racikan formula dari Butthole Surfers serta Nirvana.

Baca Juga: DVY dan Rasa Bersalah Berpura-Pura dalam Lagu "Pretender"

1. Limbo, salah satu lagu dalam album PULCHRUM, sangat bising di kuping

Ternyata, untuk menambah unsur noise dalam PULCHRUM, mereka punya cara unik yakni memakai walkie talkie untuk take vokal dan menggesek senar gitar dengan pick. Selain itu, mereka tetap setia pada ciri utama noise punk yakni vokal dan irama musik yang tidak harmonis.

"Aneh rasanya ketika mendengarkan lagu dari Dinosaur Jr. seperti Just Like Heaven, Freak Scene dan Start Choppin' yang vokal dan melodinya amburadul namun dapat dinikmati, itulah estetika sebenarnya dari musik," ungkap Dede kepada IDN Times, Selasa (20/12/2022). Dinosaur Jr. sendiri adalah band noise rock legenda asal AS yang melejit pada 1980-an.

Dede juga menyebut bahwa JVISI tak cuma menyusun komposisi berisi distorsi yang kering serta beat drum melaju kencang, tapi juga membuat materi dalam album PULCHRUM lebih berat. Permainan tempo juga mereka lakoni pada lagu Modern is Red serta Limbo.

2. Mayoritas inspirasi seluruh trek disebut berasal dari isu-isu sosial

Menyimak Kebisingan JVICI dalam Album Debut PULCHRUMPara personel band noise punk asal Kota Palopo, JVICI. (Dok. Istimewa)

Dede juga bercerita bahwa tema utama PULCHRUM adalah nihilisme dan situasi dunia terkini. "Tentang pandangan alternatif dalam menyikapi dunia, bahwa tidak selalu realita diladeni dengan optimisme, semangat, ambisi dan hegemoni," ceritanya.

"Kadang perlu nihilisme itulah tema utamanya, dengan bodoh amat terhadap kondisi dunia serta nilai-nilai moral atau konsensus umum," sambung Dede. Nihilisme sendiri jadi salah satu ciri generasi awal musik punk.

Ia juga tak menampik bahwa mereka juga mengangkat isu sosial. Di trek pembuka Aspirin, mereka menyoroti kebiasaan merokok dan minuman keras di anak muda meski bukan penganut Straight Edge.

"Selain itu ada Modern is Red, tentang parenting, bagaimana sebenarnya kesadaran membawa anak ke dunia modern yang kacau, perlu dipertimbangkan untuk merawat anak," cerita Dede.

Selain itu, Queer ternyata tidak merujuk pada terminologi LGBT, melainkan perihal kebanggaan menerima identitas diri dan kritik terhadap kelompok yang selalu mendiskriminasi perbedaan.

"Revelation juga terkait krisis jati diri dan tren ikut-ikutan. Tak perlu ikut-ikutan merokok, minum, berpakaian, bersikap seperti kelompok tertentu agar diterima di lingkungan sosial. Selebihnya adalah lagu personal," jelas Dede.

3. Nirvana, Dinosaur Jr. dan Sonic Youth sangat berpengaruh di lagu-lagu JVICI

Menyimak Kebisingan JVICI dalam Album Debut PULCHRUMPara personel band noise punk asal Kota Palopo, JVICI. (Dok. Istimewa)

Menurut Dede, proses rekamannya sendiri berjalan penuh tantangan karena para personelnya berdomisili di kota yang bebeda. "Namun itu bukanlah hambatan, dan menjadi bukti nyata bahwa semangat berkarya mampu menembus itu semua," ungkapnya. Album PULCHRUM sendiri digarap selama tiga bulan, mulai dari Februari hingga Juni 2022 silam.

Untuk masalah tone album, ada beberapa band yang jadi inspirasinya. Dede menyebut dua dedengkot noise punk yakni Dinosaur Jr. serta Sonic Youth. Bahkan sound lagu Limbo disebut teinspirasi dari Flood of '72, salah satu nomor andalan band hardcore punk Title Fight asal AS.

"Tentunya pengaruh Nirvana tidak lepas. Hüsker Dü juga punya andil, ada juga Minor Threat, Ramones," sebut Dede saat menjawab pertanyaan perihal band-band yang jadi referensi.

"Sebenarnya kami, khususnya saya, banyak mendengar band hardcore saat proses perekaman. Seperti Bad Brains, Champions, Refused. Cuma secara musikalitas tidak berkontribusi banyak di album kami. Hanya semangatnya yang kami adopsi," sambungnya.

4. Sampul albumnya terinspirasi dari rilisan milik band hardcore Heads Up! asal Makassar

Menyimak Kebisingan JVICI dalam Album Debut PULCHRUMArtwork sampul album debut band noise punk JVICI asal Palopo, PULCHRUM. (Dok. Istimewa)

Dede juga bercerita tentang proses pemotretan artwork cover album PULCHRUM. Mereka ternyata harus berjalan sejauh kurang lebih 90 kilometer ke utara Kota Palopo. Ini demi mewujudkan keinganan sebuah foto yang sarat nilai artistik.

"Ini untuk mendapatkan pantai yang sesuai dengan konsep, dikarenakan pantai di Kota Palopo tidak sesuai dengan ekspektasi," kata Dede, yang juga membuat konsep sampul album.

"Kami ingin menghasilkan album yang terlihat damai secara visual, sama seperti ketika kami melihat mini album dari band hardcore Heads Up! asal Makassar yang memotret dermaga, menurut kami itu karya yang sangat post-modern atau kontemporer", kata Dede, merujuk pada Skema Penuh Ambisi yang rilis pada 2018.

Album debut sudah dilepas, panggung festival di Palopo juga sedang dijelajahi. Lantas apa rencana JVICI selanjutnya? "Kedepannya, jika tak ada halangan, JVICI juga memproyeksikan tur Sulsel," ungkap Dede.

Baca Juga: 7 Album Barat Genre Alternatif Terbaik 2022, Mana Favoritmu?

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya