DVY Menggali Khazanah Musik Sulsel di Film Dokumenter Pustakara

Akan diputar di helatan Salam Fest di Melbourne, Australia

Makassar, IDN Times - Film dokumenter tentang musik di Sulawesi Selatan (Sulsel) memang cukup jarang, terlebih dalam kemasan yang sangat "pop." Tapi, Pustakara: The Lost Voices berani melakukan hal tersebut, tanpa mengorbankan esensi edukasi.

Film dokumenter garapan Pmancar dan Riuh Records tersebut sudah jalani pemutaran perdana pada 12 Oktober 2023 silam di CGV Panakkukang Square Makassar. Disutradarai oleh musisi dan penata musik Juang Manyala, penonton diajak menyelami khazanah kekayaan irama tradisional milik provinsi tersebut dengan luwes.

Duo musisi muda Jasmine Risach dan Eunike Theresia (lebih dikenal dengan nama Leca Percussion) bertindak sebagai narator film tersebut. Mereka tergabung dalam DVY, grup musik yang berada di bawah naungan Riuh Records.

1. Mengajak para penonton kembali mengenal khazanah musik tradisional di beberapa daerah

DVY Menggali Khazanah Musik Sulsel di Film Dokumenter PustakaraArtwork sampul single "Pretender" karya duo DVY asal Makassar. (Dok. Riuh Records)

Selama 1 jam 21 menit, Jasmine dan Leca menjelajahi Sulsel dalam misi "mencari suara" untuk materi album penuh perdana mereka. Mulai dari pemukiman mengapung di Danau Tempe (Wajo), komunitas Kajang di Bulukumba kemudian menyeberangi laut menuju Selayar.

Mereka kemudian menuju Sidrap yang dikenal sebagai tanah asal kecapi, menuju Gowa untuk mengulik tradisi sinriliq dan berakhir di Makassar. Di enam daerah tersebut, mereka berkesempatan bercengkerama dengan para maestro dan pengerak seni musik yang mereka tekuni.

Perjalanan dalam film tersebut ibarat cara DVY mengajak para penonton kembali pada akar budaya yang nyaris tercerabut dan tergerus zaman. Rekaman semua suara yang mereka dapatkan selama perjalanan untuk menjadi arsip Pustakara, sebuah akronim dari Pustaka Suara Sulawesi Selatan.

2. Mengarsipkan ragam seni suara di seantero Sulsel

DVY Menggali Khazanah Musik Sulsel di Film Dokumenter PustakaraSuasana pemutaran perdana film dokumenter musik "Pustakara" yang berlangsung di CGV Panakkukang Square Makassar, 12 Oktober 2023. (Dok. Riuh Records)

Pustakara sendiri digarap selama tiga bulan, dari akhir 2022 hingga awal 2023 lalu. Juang Manyala, sang sutradara, menyebut tujuan utama film tersebut adalah untuk mengarsipkan ragam seni suara di seantero Sulsel.

"Tujuan besarnya membuat film dokumenter ini adalah mencoba memperkenalkan musik-musik yang ada di masa kuno, sejarah tentang suara-suara di Sulsel bahwa itu semua masih ada hingga sekarang dan masih terus dinyanyikan oleh orang-orang," ungkap gitaris band art rock Loka' tersebut dalam keterangan pers yang diterima IDN Times pada Minggu (22/10/2023).

Lebih jauh, duduknya Juang di kursi sutradara Pustakara ternyata terjadi di tengah produksi. Untuk itu, ia harus rajin-rajin berdiskusi dengan para penggerak dunia film asal Makassar. Sebut saja Arman Dewarti, Farid Wajdi, Aco Tenriyagelli dan Aditya Ahmad.

Baca Juga: DVY Lepas EP Perdana Bertajuk "Same As You", Sarat Kisah Perasaan

3. Dijadwalkan tampil di Salam Fest Melbourne

DVY Menggali Khazanah Musik Sulsel di Film Dokumenter PustakaraSuasana pemutaran perdana film dokumenter musik "Pustakara" yang berlangsung di CGV Panakkukang Square Makassar, 12 Oktober 2023. (Dok. Riuh Records)

Sementara itu, Jasmine mengaku banyak hal tak terduga yang ia dapat selama pembuatan film. Termasuk pengetahuan bahwa kecapi berasal dari Sidrap, kampung halamannya. Ia berharap bahwa Pustakara mampu menyampaikan "suara-suara" tradisional yang nyaris hilang pada khalayak ramai.

"Semoga pesan-pesan dalam film dokumenter ini bisa tersampaikan dengan baik kepada generasi muda seperti kita dan yang lainnya," ujarnya.

"Film ini akan menjadi bekal untuk tur. Kita bisa membawa banyak cerita dari Sulawesi Selatan. Bagi saya, pengalaman ini mahal," papar Leca dalam kesempatan yang sama.

Beberapa agenda pun sudah menunggu Pustakara. Salah satunya adalah pemutaran internasional pada festival musik Salam Fest di Melbourne, Australia, pada 1-3 Desember 2023.

Baca Juga: Perkenalkan EP Perdana, DVY Jalani Tur Sulawesi

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya