Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dari Folk hingga Dream-Pop, Ini 5 Band Makassar yang Harus Kamu Dengar

Grup musik folk asal Makassar, Theory of Discoustic, saat tampil di Synchronize Fest 2023. (Instagram.com/todmusik)
Intinya sih...
  • Theory of Discoustic (ToD) memadukan genre folk dengan unsur etnik Sulawesi Selatan, puitis budaya Bugis-Makassar, dan vokal Mega yang mampu menjelajahi nada tinggi.
  • Kapal Udara memilih jalur musik folk akustik, terinspirasi dari kehidupan sehari-hari di Makassar, tampil enerjik saat manggung, dan telah merilis beberapa album.
  • Frontxside adalah grup musik hardcore veteran di Kota Makassar yang sering mengangkat isu-isu sosial dalam lagu-lagu mereka, memiliki basis penggemar fanatik bernama Frontxfamilia, serta sudah melepas beberapa single dan album.

Makassar, IDN Times - Sebagai kota terbesar di Indonesia Timur, Makassar memiliki ekosistem musik yang sudah berkembang secara pesat. Bertepatan dengan Hari Musik Nasional yang jatuh setiap 9 Maret, IDN Times menyusun daftar pendek tentang 5 grup musik asal Kota Daeng yang harus kamu dengar.

Setiap band punya ciri khasnya sendiri. Mulai dari folk bernuansa tradisional, hardcore yang penuh energi, hingga dream-pop dengan unsur retro dekade 1980-an. Langsung simak, ya!

1. Theory of Discoustic

Grup musik folk asal Makassar, Theory of Discoustic. (Instagram.com/todmusik)

Membuka daftar pendek ini adalah Theory of Discoustic (ToD). Grup musik yang telah berkecimpung sejak tahun 2010 ini memilih genre folk tapi sarat unsur etnik khas Sulawesi Selatan. Pilihan tersebut mendapat pujian dari media dan kritikus musik, salah satunya yakni mendiang Denny Sakrie.

Band yang sudah tahun lalu menjajal panggung Synchronize Fest tersebut punya tiga ciri khas : penggunaan lirik yang puitis dengan fokus pada budaya Bugis-Makassar, perpaduan musik sarat magis dengan bunyi-bunyian yang presisi, serta warna vokal Mega yang mampu menjelajahi nada tinggi.

ToD saat ini beranggotakan enam orang. Mereka adalah Dian Megawati (vokal/harmonika), duet gitar Reza Enem dan Nugraha Pramayudi, Fadly FM (bass), Viola Fada (drum/perkusi), serta Adriady Setia Darma (keyboard/perkusi). Satu album sudah mereka rilis pada tahun 2018 yakni La Marupe.

2. Kapal Udara

Grup musik folk asal Makassar, Kapal Udara. (Instagram.com/kapaludara)

Kapal Udara terdiri dari Muhammad Ayat (vokal/gitar), Saleh Hariwibowo (gitar), Mardhan Maing (bass), dan Bobby Pramusdi (drum). Terbentuk pada awal 2015, mereka memilih jalur musik folk sarat akustik sebagai "jalan tengah". Ini lantaran keempat anggotanya memiliki referensi genre yang beragam, mulai dari reggae hingga psychedelic rock.

Lirik-lirik lagu mereka terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, khususnya masyarakat kota Makassar. Dua album pendek (EP) dan sepasang album penuh sudah dirilis Kapal Udara. Yakni Seru dari Hulu (2015), Mesin Manusia (2020), Suakajiwa (2022) dan yang terbaru Satu Sama Lain (2023).

Oh iya, ciri khas Kapal Udara punya ciri khas saat manggung yakni selalu tampil enerjik dari awal sampai akhir lagu. Alhasil, sehingga penonton tak ragu untuk ikut bergerak mengikuti irama atau bernyanyi bersama.

3. Frontxside

Grup musik hardcore asal Makassar, Frontxside. (Dok. Istimewa)

Ini dia grup musik veteran di ranah musik keras Kota Makassar. Frontxside yang setia di jalur hardcore yang bising ini terbentuk pada tahun 2012 atau lebih dari satu dekade lalu. Saat ini mereka beranggotakan empat orang yakni Indhar (vokal), Eka Ganjar (bass), Wawan Undo (gitar), dan Rizky (drum).

Band yang tak pernah absen di festival musik Rock in Celebes sejak 2014 ini kerap mengangkat isu-isu sosial dalam lagu-lagu mereka. Frontxside sendiri sudah melepas empat single non-album, satu EP Frontxside (2014) serta satu album penuh bertajuk Gnothi Seauton pada 2020 lalu. 

Frontxside sendiri punya basis penggemar fanatik bernama Frontxfamilia (biasa disingkat Familia) yang selalu hadir setiap mereka tampil. Selain itu, Frontxside bekerja sama dengan Familia menghelat acara gigs rutin tertajuk Familiaxshow tiap beberapa bulan sekali.

4. Dvy

Grup musik alternative rock asal Makassar, Dvy. (Dok. Riuh Records)

Selanjutnya ada grup musik alternatif bernama Dvy (dibaca : divvy). Terbentuk pada awal tahun 2020, Dvy sendiri beranggotakan dua musisi perempuan dengan jam terbang tinggi. Mereka adalah Jasmine Risach (bass/synth/vokal) yang sudah lebih dulu dikenal sebagai solois, serta Eunika "Leca" Theresia Siahaan (drum).

Warna musik Dvy terasa segar di kuping lantaran berani mencampur banyak unsut. Mulai dari irama rock yang sarat suara bass tebal, irama musik elektronik mid-tempo, suara synth penambah emosi, atau bahkan musik melankolis nan pelan.

Sejauh ini, Dvy sudah melepas tiga single non-album dan satu album pendek berjudul Same As You pada tahun lalu. Mereka juga baru saja merampungkan tur Asia-Australi yang sudah berjalan sejak Oktober 2023, serta ikut serta dalam proyek film dokumenter tentang musik tradisional Sulawesi Selatan berjudul Pustakara (2023)..

5. Visiun

Grup musik indie-pop asal Makassar, Visiun. (Instagram.com/visiunmusic)

Menutup daftar pendek ini adalah unit indie-pop/dream-pop bernama Visiun. Grup musik yang dibentuk pada September 2021 ini berisi empat orang yang sudah malang melintang di Artha Kantata (vokal/gitar), Herdin Syahady (gitar), Sunardi Rasyid (bass) dan Galih Syawal (drum).

Visiun terasa unik dan berbeda dari band pop pada umumnya. Mereka memadukan unsur indie rock dengan vibes musik retro dekade 1980-an. Belum lagi suara bass yang tebal, ditambah sound gitar atmosferik.

Grup musik yang belakangan wara-wiri di panggung festival musik Makassar ini sudah merilis album penuh pertamanya pada Oktober 2023 lalu. Berjudul Tremendous Events in Your Life, ada sejumah lagu yang menjadi andalan di album tersebut. Seperti Osaka Train yang jadi single debut mereka, Catapult, Sirens serta Anatomy of Joy.

Nah, ini tadi 5 grup musik asal Makassar yang harus kamu dengar. Semoga menjadi referensi untuk playlist-mu, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ach. Hidayat Alsair
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us