4 Tanda Kamu Terlalu Sering Duduk dan Kurang Bergerak

Kenali tandanya sebelum semakin parah

Intinya Sih...

  • Tanda-tanda tubuh terlalu banyak duduk: sakit leher dan pinggul, tekanan pada tulang belakang, dan ketegangan otot.
  • Resiko kesehatan mental dan fisik: peningkatan stres, depresi, dan penambahan berat badan akibat kurangnya aktivitas fisik.
  • Dampak lain dari kurang gerak: penurunan energi, kecenderungan mudah mengantuk, dan penurunan aliran darah ke otak.

Gaya hidup modern cenderung membuat kita lebih santai dan kurang aktif. Mungkin kita sering terjebak dalam rutinitas yang menuntut kita untuk duduk berjam-jam di depan layar. Baik itu untuk bekerja, belajar, atau bahkan bersantai, kebiasaan duduk yang berlebihan telah menjadi bagian dari gaya hidup. 

Namun, tahukah kamu bahwa terlalu lama duduk dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan? Tubuh manusia diciptakan untuk bergerak, bukan untuk diam dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, yuk simak beberapa tanda yang menunjukan tubuh kamu terlalu banyak duduk dan kurang bergerak.

1. Sakit pada leher dan pinggul

4 Tanda Kamu Terlalu Sering Duduk dan Kurang Bergerakilustrasi sakit punggung (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Sakit leher dapat disebabkan oleh posisi kepala yang tidak seimbang saat duduk. Ketika kita menundukkan kepala terlalu ke depan atau memiringkannya ke samping untuk waktu yang lama, otot-otot leher akan tegang dan terasa nyeri. Sementara itu, sakit pada area pinggul dapat terjadi karena tekanan yang tidak merata pada tulang duduk dan otot-otot disekitarnya saat duduk dalam waktu yang lama.

Duduk berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada diskus intervertebralis di tulang belakang bagian bawah, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan meningkatkan risiko diskus yang menonjol atau herniasi. Selain itu, posisi duduk yang buruk juga dapat menyebabkan sakit punggung hingga leher dan pinggul karena ketegangan yang menyebar melalui struktur otot dan tulang. Seiring waktu, ini akan menjadi sensitif, menyakitkan, dan kaku disepanjang tubuh kita.

2. Merasa gampang stres

4 Tanda Kamu Terlalu Sering Duduk dan Kurang Bergerakilustrasi pria yang sedang stres (pexels.com/Inzmam Khan)

Aktivitas fisik memiliki efek positif pada kesehatan mental dan dapat membantu mengurangi stres, sementara gaya hidup kurang gerak justru dapat meningkatkan risiko stres. Terlalu banyak duduk dan kurang bergerak dapat meningkatkan risiko stres karena kurangnya aktivitas fisik yang mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon stres seperti kortisol. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi tingkat kortisol dan meningkatkan produksi endorfin, yang sering disebut sebagai hormon bahagia karena kemampuannya untuk meningkatkan mood dan mengurangi rasa sakit.

Selain dampak biologis, kurangnya gerakan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dari perspektif psikologis. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi waktu duduk dan meningkatkan aktivitas fisik, meskipun hanya dengan berjalan-jalan ringan atau melakukan peregangan sederhana. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan produksi endorfin, hormon yang membuat kita merasa lebih bahagia dan tenang, serta mengurangi risiko stres dan depresi.

3. Penambahan berat badan

4 Tanda Kamu Terlalu Sering Duduk dan Kurang Bergerakilustrasi mengukur lingkar pinggang (pexels.com/Fuu J)

Penambahan berat badan bisa menjadi salah satu konsekuensi dari terlalu banyak duduk dan kurangnya aktivitas fisik. Ketika kita duduk, kita menggunakan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan berdiri atau bergerak. Gaya hidup kurang gerak juga dapat menyebabkan penurunan laju metabolisme, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka dengan duduk membakar sekitar 350 kalori lebih sedikit per hari dibandingkan dengan orang-orang yang lebih aktif. Selain itu, sebuah studi besar yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Medicine menemukan bahwa setiap jam yang dihabiskan untuk duduk setelah jam kerja meningkatkan risiko kelebihan berat badan sebesar 0,3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa waktu duduk yang berlebihan, bahkan di luar jam kerja, dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan yang tidak diinginkan.

4. Penurunan energi dan mudah mengantuk

4 Tanda Kamu Terlalu Sering Duduk dan Kurang Bergerakilustrasi pria yang mengantuk (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penurunan energi dan kecenderungan untuk mudah mengantuk adalah tanda-tanda umum dari terlalu banyak duduk dan kurangnya aktivitas fisik. Duduk berkepanjangan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, yang merupakan proses di mana tubuh memecah dan menggunakan energi. Selain itu, kurangnya gerakan dapat menyebabkan penurunan produksi mitokondria dalam sel-sel otot, yang merupakan ‘pembangkit tenaga’ sel dan penting untuk produksi energi.

Gaya hidup kurang gerak dapat menyebabkan aliran darah melambat dan menurunkan oksigen yang dikirimkan ke otak, yang dapat menyebabkan rasa lelah dan mengantuk. Untuk mengatasi masalah ini, sangat penting untuk membatasi waktu duduk dan meningkatkan aktivitas fisik. Bahkan aktivitas ringan seperti berdiri atau berjalan-jalan dapat membantu meningkatkan aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga kita merasa lebih bertenaga dan terjaga.

Mengenali tanda-tanda bahwa kita terlalu sering duduk dan kurang bergerak adalah langkah awal untuk mengubah gaya hidup kita menjadi lebih baik. Mulailah dengan langkah kecil seperti memperbanyak berjalan kaki dan aktivitas ringan lainnya. Dengan komitmen dan konsisten, kita dapat menghindari bahaya dari gaya hidup yang buruk.

Baca Juga: Rahasia Mengatasi Stres Kerja dengan Mudah dan Efektif

Theodore Siagian Photo Community Writer Theodore Siagian

ig : the_namora

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya