9 Fakta Baru tentang Lemak yang Bisa Mengubah Pandanganmu

Lemak sering kali dianggap musuh besar kesehatan, apalagi buat kamu yang sedang berjuang menurunkan berat badan. Namun, tahukah kamu kalau gak semua lemak itu jahat?
Beberapa fakta baru yang dirangkum dari Prevention berikut ini mungkin akan mengubah cara pandangmu tentang lemak dan bagaimana kamu menyikapinya. Yuk, simak ulasan berikut!
1. Mengurangi konsumsi lemak sudah ketinggalan zaman

Zaman dulu, diet rendah lemak sempat jadi tren karena dianggap cara terbaik menjaga kesehatan. Tapi sekarang, banyak penelitian menunjukkan bahwa fokus pada jenis lemak lebih penting daripada sekadar mengurangi jumlahnya.
Menurut Walter Willett, ketua Departemen Nutrisi di Harvard School of Public Health, jumlah total lemak yang dikonsumsi gak lagi dianggap relevan untuk kesehatan. Sebaliknya, memilih jenis lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun ala diet Mediterania adalah hal yang lebih penting.
2. Karbohidrat olahan lebih buruk daripada lemak jenuh

Selama ini, lemak jenuh sering dianggap musuh utama. Tapi, menggantinya dengan karbohidrat olahan atau gula ternyata gak lebih baik, lho.
Misalnya, mengganti mentega dengan selai manis di roti panggangmu. Sebaliknya, mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh, seperti mentega almond, justru lebih menyehatkan.
3. Lemak trans harus dihindari sepenuhnya

Kalau lemak jenuh masih bisa dikonsumsi dalam batas tertentu, lemak trans adalah jenis lemak yang benar-benar harus dihindari. Lemak ini sering ditemukan dalam makanan olahan dan diketahui bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta menurunkan kolesterol baik (HDL).
Selain itu, lemak trans juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Jadi, selalu baca label makanan sebelum membeli, ya.
4. Diet kaya lemak sehat bantu atasi craving

Pernah merasa ingin ngemil makanan gak sehat? Cobalah mengadopsi pola makan ala diet Mediterania.
Menurut penelitian, diet yang kaya akan lemak sehat seperti kacang, biji-bijian, dan minyak zaitun dapat mengurangi keinginan untuk makanan yang tinggi gula atau lemak jahat. Dengan begitu, kamu bisa tetap kenyang lebih lama tanpa harus ngemil makanan gak sehat.
5. Tes sederhana untuk mengetahui lemak visceral

Lemak visceral adalah jenis lemak berbahaya yang menumpuk di sekitar organ tubuh. Kamu bisa melakukan tes sederhana untuk mengeceknya.
Berbaringlah dan tekan area di atas tulang panggulmu dengan jari telunjuk. Jika terasa ada tonjolan yang gak rata, itu bisa jadi tanda lemak visceral yang menumpuk.
6. Ukuran sel lemak memengaruhi kesehatan tubuhmu

Tahukah kamu kalau ukuran sel lemak lebih penting daripada jumlahnya? Perlu diketahui, lemak tubuh menghasilkan hormon adiponektin yang membantu mengatur insulin dan menjaga metabolisme tubuh. Menurut Dr. Louis Aronne, direktur Obesity Clinic di Cornell, orang yang memiliki sel lemak kecil cenderung menghasilkan lebih banyak adiponektin, sehingga risiko terkena diabetes dan penyakit jantung menjadi lebih rendah.
Sebaliknya, jika sel lemak membesar karena kenaikan berat badan, produksi adiponektin menurun. Akibatnya, tubuh lebih sulit mengatur gula darah dan rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Jadi, menjaga ukuran sel lemak tetap kecil dengan pola makan sehat dan olahraga adalah kunci penting untuk tubuh yang lebih sehat.
7. Lemak putih juga membakar kalori, tapi sedikit

Kamu mungkin tahu bahwa lemak putih adalah jenis lemak yang paling banyak di tubuh. Meski berfungsi menyimpan energi, lemak ini hanya membakar sekitar 2 kalori per pon per hari. Dibandingkan otot yang membakar 6 kalori per pon, lemak putih jelas kurang efektif.
8. Kamu butuh lebih banyak lemak cokelat

Lemak cokelat adalah jenis lemak yang justru membantu tubuh membakar kalori, bahkan saat kamu sedang gak beraktivitas. Menurut penelitian, olahraga aerobik yang intens dapat meningkatkan produksi hormon irisin yang mengubah lemak putih menjadi lemak cokelat. Jadi, semakin rajin berolahraga, semakin besar peluangmu memiliki lebih banyak lemak cokelat.
9. Lingkar pinggang bisa jadi indikator kesehatan jantung

Tahukah kamu kalau lingkar pinggang bisa menunjukkan risiko penyakit jantung? Menurut ulasan Mayo Clinic, wanita dengan lingkar pinggang lebih dari 37 inci memiliki risiko 80% lebih tinggi terkena penyakit jantung, gangguan paru-paru, atau kanker. Jadi, menjaga lingkar pinggang tetap ideal adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan.
Dari ulasan tadi bisa disimpulkan bahwa lemak gak selalu buruk, tapi penting buat kamu memahami mana yang baik dan mana yang perlu dihindari. Dengan memilih sumber lemak sehat, menghindari lemak trans, dan menjaga pola hidup aktif, kamu bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal. Jadi, jangan takut sama lemak, tapi bijaklah dalam memilih!