Songloko Timbang Begadang Alhamdulillah, di Jalan Pannara, Antang, Kota Makassar. (IDN Times/Sahrul Ramadan)
Setiap hari, warung Songkolo Bagadang Timbang Alhamdulillah Makassar, melayani hingga 500-an pembeli. Selain rasa ketan hitam yang nikmat dan pulen, harga songkolo ini juga terbilang murah. Hanya Rp6.000 per ons. Songkolo dilengkapi dengan ikan kering suir ditambah taburan kelapa goreng atau serundeng yang gurih.
Pembeli juga dapat memilih sendiri tambahan toping yang disediakan, antara lain gorengan bakwan, tempe, tahu, dan hati ampela ayam hingga telur asin. Harganya juga akan bertambah sesuai dengan bobot dan jenis toping songkolo yang dipilih.
Nurul berharap kuliner tradisional ini suatu saat nanti bisa mendunia. Keberadaan songkolo, kuliner khas masyarakat Sulsel, juga diharapkan bisa menjadi representasi dari keanekaragaman budaya, khususnya kuliner nusantara.
Terpisah, salah satu penikmat Songkolo Bagadang Timbang Alhamdulillah, M Fadli mengaku dalam sepekan ia bisa dua hingga tiga kali makan di tempat ini.
"Sejak kuliah 2009-2010 juga sudah sering makan di sini, sampai sekarang kerja, biasa bos kalau mau makan, suruh datang beli di sini kalau tengah malam. Makanya kalau lagi mau sekali juga saya sendiri datang ke sini makan," imbuh Fadli.