ilustrasi kacang-kacangan (unsplash.com/@raspopovamarisha)
Orang Korea biasa berkumpul pada tanggal lima belas di bulan lunar pertama (Jeongwol Daeboreum, 대보름). Mereka akan memakan hidangan kacang-kacangan dengan memecahkan kulitnya menggunakan gigi.
Kacang-kacangan yang terhidang biasanya adalah kacang berkulit keras seperti kenari, kacang tanah, kacang pinus, chesnut, dan gingko. Kacang yang beraneka macam ini dimaksudkan agar setiap anggota keluarga dapat memilih kacang mana yang ingin ia makan.
Memecahkan kulit kacang dengan gigi dapat memperkuat gigi dan dianggap mewakili kesehatan yang baik. Adat ini populer dengan nama buseureom (bureom) kkaemulgi (부스럼 깨물기 atau 부럼 깨물기). Kata buseureom atau bureom merupakan singkatan dari kata boil atau mendidih. Namun, kata ini digunakan juga untuk menunjuk kacang yang disiapkan untuk acara tersebut.
Biasanya pada acara tersebut, anggota keluarga akan mengucapkan semacam mantra. Melansir Encyclopedia of Korean Seasonal Culture Volume 1 yang diterbitkan oleh The National Folk Museum of Korea mantra tersebut berbunyi, “Let us bite the nuts. Let the year ahead be trouble-free and boil-free".
Bagaimana cara masyarakat Korea mengiaskan atau menyimbolkan makanan dengan kehidupan sehari-hari ini sungguh menarik, ya?Makanan bisa menjadi sarana komunikasi non-verbal.