Bicara tentang sate, daging yang jadi bahan bakunya identik dengan hewan ternak. Seperti sapi, kambing, domba dan ayam. Ada juga dari kuda, dan dipercaya menambah vitalitas. Tapi bagaimana kalau ternyata yang digunakan adalah olahan binatang yang hidup di air?
Penduduk Sulawesi Tenggara (Sultra) punya sate versinya sendiri yakni sate pokea. Pokea merupakan kosakata bahasa Tolaki yang berarti "kerang." Tapi, kerang yang jadi bahan baku punya nilai khas lantaran status endemik alias cuma hidup di provinsi tersebut.
Kerang air tawar jenis Batissa violacea var. celebensis, nama ilmiah pokea, ditemukan oleh ahli zoologi asal Jerman bernama Eduard von Martens pada tahun 1887. Binatang ini tersebar merata pada seluruh sungai di Sultra.