10 Kosakata Seputar Daging di KBBI dari Bahasa Asing, Tahu Rolade?

Kosakata serapan bahasa asing di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tersebar pada aneka ranah istilah. Salah satunya teknik meramu, mengolah, dan menyediakan serta menghidangkan makanan dan minuman atau biasa disebut sebagai bidang tata boga. Kamu bisa menemukan berbagai istilah kuliner yang berasal dari bahasa Prancis hingga bahasa Jepang kini banyak terdaftar sebagai lema baku bahasa Indonesia pada laman KBBI VI Daring.
Kosakata seputar daging pun tak luput diserap oleh kamus. Nah, melalui artikel berikut, kami membagikan sepuluh kosakata seputar daging yang diserap oleh KBBI. Yuk, simak sampai selesai!
1. Berasal dari kata bacon, "bakon" merupakan daging babi (biasanya bagian perut atau punggung) yang diiris tipis, diawetkan, dan diasapkan

2. Berdasarkan KBBI, "bistik" memiliki makna 'lauk bersaus yang dibuat dari daging dan sebagainya'. Akar istilahnya biefstuk dari bahasa Belanda

3. "Filet" adalah potongan tipis daging (sapi, ikan, atau ayam) yang tidak bertulang

4. Hidangan yang dibuat dari daging cincang atau filet ikan yang diisi telur, dicetak silindris, dipotong-potong lalu diberi saus ini bernama "galantin"

5. Biasa dijual sebagai produk makanan beku, "nuget" terbuat dari campuran daging dengan tepung dan bumbu yang dibentuk kemudian dilapisi panir

6. Istilah "rolade" berasal dari rollade dalam bahasa Belanda dan apabila ditelusuri lagi akarnya ialah roulade dalam bahasa Prancis

7. Pada urutan ketujuh ada "sasyimi", makanan khas Jepang berupa irisan daging ikan mentah yang dihidangkan bersama syoyu dan wasabi

8. Diserap dari kata saucijs, "sosis" merupakan daging cincang yang dibumbui lalu dikemas dalam selaput sehingga berbentuk silinder panjang

9. "Steik" adalah daging (sapi, babi, ikan, ayam) yang dibumbui lada dan garam atau bumbu lain, lalu dipanggang dengan sedikit mentega

10. Sebagai penutup ada "susyi" yang dibuat dengan dua bahan utama, yakni nasi yang dicampur cuka serta boga bahari seperti udang, kepiting, dan ikan

Kosakata asing yang diserap ke bahasa Indonesia terlebih dahulu disesuaikan dengan kaidah yang berlaku bagi unsur serapan sehingga lebih berterima. Begitu pula sepuluh kosakata seputar daging di atas. Proses penyerapan ini tak lepas dari kontak masyarakat dengan kosakata asing tersebut yang terjadi secara terus-menerus.