TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Serba-serbi Katirisala asal Bugis, Manis Rasanya Indah Maknanya

Terdapat dua lapisan dari ketan dan gula merah yang manis

ilustrasi kue katirisala (freepik.com/jcomp)

Katirisala adalah salah stau kue basah khas suku Bugis dari Sulawesi Selatan. Kue ini seringkali hadir di upacara adat. Kue tradisional ini punya dua lapisan dengan rasa dominan manis dari gula merah dan ada rasa gurih dari ketan dan santan.

Kue manis dari ketan dan gula merah ini punya filosofi yang cantik juga, lho! Ingin tahu lebih lanjut mengenai kue katirisala? Simak artikel berikut ini, yuk!

Baca Juga: 3 Trivia Bolu Cukke Khas Bugis, Kue Manis Bekal Perantau Zaman Dulu

1. Kue yang ada saat perayaan atau upacara adat

ilustrasi kue katirisala (commons.wikimedia.org/Gunarta)

Kue katirisala adalah salah satu kue khas Bugis yang biasa hadir di upacara atau perayaan adat. Kue ini biasanya jadi salah satu kue basah untuk hantaran atau leko pada upacara adat pernikahan Suku Bugis.

Kue ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Republik Indonesia pada tahun 2015. Itu karena memang kue ini melekat sebagai bagian budaya kuliner masyarakat Bugis yang perlu dilestarikan. 

Katirisala biasanya berbentuk lingkaran besar yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan atas terbuat dari campuran beras ketan, santan, dan pandan yang dikukus kemudian dilapisi lapisan atas yang terbuat gula merah, santan, dan telur. lalu dikukus lagi hingga matang. Kue ini punya tekstur yang kenyal dengan perpaduan rasa manis dan gurih.

2. Dahulu, kue ini adalah suguhan saat ada kegiatan kerajaan

ilustrasi kue katirisala (freepik.com/jcomp)

Asal-usul kue ini belum diketahui pasti. Konon katanya, kue yang berasal dari wilayah Ajetappareng ini sudah ada sejak abad ke-17. Dahulu, jika ada perayaan atau kegiatan di lingkungan kerajaan atau acara yang diadakan bangsawan, kue ini hadir sebagai suguhannya. Nama katirisala diambil dari dua kata, kata tiri memiliki arti 'menetes' atau 'tumpah' dan sala berarti 'salah'. 

Secara harfiah, kue ini punya arti ‘salah tumpah’. Hal ini merujuk pada penggunaan gula merah sebagai lapisan kue katirisala. Gula merah yang mudah menetes atau lari ini membuat kue ini punya lapisan bawah berupa ketan dan lapisan atasnya adalah gula merah. 

Verified Writer

Wanudya A

YNWA

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya