TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kesalahan Pemula Saat Bikin Nastar, Gak Renyah dan Gampang Remuk 

Jangan membuatnya dengan asal-asalan

ilustrasi nastar (freepik.com/ risky7680)

Nastar merupakan salah satu kue kering yang paling populer di Indonesia, terutama saat momen lebaran. Kue ini identik dengan isian selai nanas yang manis dan legit, dibalut dengan adonan tepung yang renyah dan lumer di mulut.

Namun, bagi para pemula, membuat nastar bisa menjadi sebuah tantangan. Tak jarang, nastar buatan mereka tidak renyah, mudah remuk, bahkan isian selai nanasnya meleleh keluar.

Jangan khawatir! Artikel ini akan membahas 5 kesalahan pemula yang sering terjadi saat membuat nastar, beserta tips untuk menghindarinya. Berikut adalah 5 kesalahan pemula yang sering terjadi saat membuat nastar.

Baca Juga: Resep Nastar Keju, Mudah Dibuat dan Jaminan Lumer Teksturnya

1. Adonan terlalu lembek

ilustrasi adonan (freepik.com/ freepik)

Adonan nastar yang lembek bisa jadi mimpi buruk para pembuat kue. Adonan yang lembek menjadi sulit dibentuk, mudah pecah, dan nastar pun jadi tidak cantik.

Penyebab utama adonan nastar lembek adalah penggunaan tepung yang kurang atau air yang terlalu banyak. Saat membuatnya, pastikan kamu mengikuti resep dengan tepat. Gunakan tepung terigu protein sedang, bukan tepung protein tinggi. Tepung protein tinggi menyerap air lebih banyak, sehingga adonan bisa jadi lembek.

2. Adonan kurang diuleni

ilustrasi menguleni (freepik.com/ fahngs)

Rahasia nastar yang renyah bukan hanya terletak pada resepnya, tapi juga proses menguleni adonan. Seperti membuat roti, menguleni adonan nastar adalah kunci untuk menghasilkan tekstur yang sempurna.

Luangkan waktu minimal 10 menit untuk menguleni adonan nastar. Awalnya, adonan mungkin terasa lengket dan sulit dibentuk. Teruslah uleni dengan sabar. Semakin lama kamu menguleni, gluten dalam tepung akan semakin terbentuk. Gluten inilah yang membuat adonan menjadi elastis dan tidak mudah sobek saat dicetak.

Adonan yang kalis adalah adonan yang tidak lengket di tangan dan mudah dibentuk. Kamu bisa mengeceknya dengan cara mencubit adonan. Jika adonan tidak menempel di jari, artinya adonan sudah kalis.

3. Menggunakan mentega yang masih keras

ilustrasi mentega (freepik.com/ thanthima)

Pernahkah kamu membuat nastar dan adonan terasa keras? Atau nastar jadi kurang renyah dan mudah hancur? Nah, salah satu penyebabnya bisa jadi karena mentega yang belum mencapai suhu ruangan.

Mentega yang masih dingin dan keras sulit tercampur dengan bahan lain. Hal ini membuat adonan nastar tidak tercampur sempurna dan teksturnya menjadi kasar. Saat dipanggang, adonan yang tidak tercampur sempurna ini akan mudah retak dan tidak menghasilkan nastar yang renyah.

Supaya nastarmu renyah dan cantik, pastikan kamu mengeluarkan mentega dari kulkas minimal 30 menit sebelum digunakan. Biarkan mentega mencapai suhu ruangan sehingga teksturnya menjadi lunak dan mudah tercampur dengan bahan lain.

4. Nastar dipanggang dengan suhu yang terlalu tinggi

ilustrasi memanggang (freepik.com/ gpointstudio)

Suhu yang terlalu tinggi bisa membuat nastar gosong sebelum matang sempurna. Ibarat steak, nastar juga butuh proses pematangan yang pas agar hasilnya juicy di dalam dan renyah di luar.

Nah, agar nastarmu cantik dan matang sempurna, pangganglah dengan suhu 150°C selama 20-25 menit. Ingat, setiap oven berbeda-beda, jadi pantau nastarmu dengan seksama. Sesekali intip nastarmu, dan jika sudah berwarna kuning keemasan, tandanya nastar sudah matang.

Verified Writer

Auliasari Citra Syamsura

Creative writer | Data Analyst

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya