5 Fakta Unik Kentang Goreng, Bukan dari Prancis?

Kentang goreng atau french fries menjadi makanan yang begitu digemari orang, tak terkecuali di Indonesia. Sensasi nikmat tatkala menyantapnya menjadikan makanan yang terbuat dari kentang ini seringkali menjadi makanan pilihan. Tidak mengherankan, kini sudah banyak sekali fast food yang menjual kentang goreng yang menjamur di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Baik itu yang merupakan franchise asal luar negeri yang terkenal, maupun fast food lokal dengan cita rasa khas.
Eits, bagi kamu penyuka kentang goreng, kamu harus tahu fakta unik kentang goreng ini dulu. Biar pengalaman berhargamu saat makan kentang goreng jadi makin berkesan! Berikut ini lima faktanya dirangkum dari berbagai sumber. Yuk, simak!
1.Bukan dari Prancis
Banyak orang yang mengira kentang goreng atau french fries berasal dari Prancis. Hal itu tidak lepas dari kata french dalam french fries itu sendiri. Menurut Cambridge Dictionary, kata french memiliki arti “bahasa yang digunakan orang di Prancis, sebagian Belgia dan Kanada, dan negara-negara lain,” serta “rakyat Prancis”. Tidak mengherankan, banyak yang mengira french fries merupakan makanan khas Prancis.
Namun ternyata, hal itu tidak benar, lo. Alih-alih Prancis, french fries ternyata berasal dari negara lain di Eropa Barat, yakni Belgia. Di masa lalu, penduduk desa miskin yang tinggal di Lembah Meuse sering makan ikan goreng kecil yang mereka tangkap di sungai. Namun demikian, apabila musim dingin tiba, mereka kesulitan memperoleh ikan karena sungai yang membeku. Kemudian, mereka beralih ke tanaman akar, mengiris dan menggorengnya dengan cara yang sama seperti saat mereka menyiapkan ikan. Lantas, begitulah, kentang goreng yang sekarang kita kenal dengan french fries pun lahir.
Bertahun-tahun setelahnya, pada Perang Dunia I, tentara Amerika yang ditugaskan di Belgia pun akhirnya mengenal kentang goreng. Karena tentara Belgia saat itu berbahasa Prancis, tentara Amerika menamai kentang goreng tersebut french Fries. Bertahun-tahun kemudian, nama tersebut digunakan secara masif.