Hari Pangan Sedunia diperingati setiap 16 Oktober. Peringatan yang dimulai pada 1981 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization) membawa banyak misi.
Di tahun-tahun awalnya, topik yang menjadi fokus yakni keamanan pangan. Ini lahir sebagai perlawanan terhadap bencana kelaparan di berbagai wilayah pada dekade 1980-an.
Tapi kini, Hari Pangan Sedunia bersandar pada upaya kampanye diversivitas sumber makanan. Artinya, masyarakat harus meragamkan sumber nutrisi dan vitamin yang sehari-hari tersaji di atas meja makan. Jadi kita harus rajin mencari alternatif selain nasi. Gak cuma itu, FAO mengajak kita kembali pada kekayaan kuliner lokal sebagai bagian dari upaya memelihara kebudayaan.
Kuliner lokal tanpa nasi? Nusantara dengan segala sejarahnya sebagai jalur rempah dunia memiliki banyak jenis makanan tanpa beras. Sulawesi Selatan (Sulsel) juga punya sajian seperti itu, dengan kandungan nutrisi yang terbilang kaya. Silakan disimak, ya!