Jangan Boros, Pertimbangkan 5 Pertanyaan Ini Sebelum Belanja
ilustrasi berbelanja (unsplash.com/freestocks)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kayaknya semua orang suka belanja. Entah itu untuk self reward atau kebutuhan sehari-hari, setiap orang pasti memiliki dorongan tersendiri untuk belanja.
Ditambah lagi, di era yang serba digital ini, kita tidak dapat mengelak dari iklan-iklan, mau itu ditampilkan di TV, media sosial, atau bahkan jalanan. Kehadiran marketplace juga mempermudah kita untuk membeli barang. Tinggal beberapa kali klik dan menunggu di rumah, kita sudah bisa mendapatkan barang yang dimau.
Dengan segala kemudahan itu, tergoda sedikit saja akan membuat kita menjadi boros. Itulah kenapa kita harus semakin pintar dalam berbelanja.
Kita perlu memiliki list pertimbangan sebelum melakukan check out barang. Kira-kira apa saja pertanyaan yang harus dipertimbangkan sebelum berbelanja? Yuk, cek daftarnya di bawah ini!
Baca Juga: Tips Hemat Belanja Kebutuhan Sekolah Jelang Tahun Ajaran Baru
1. Mampu membeli atau tidak?
ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)Pertanyaan yang sudah pasti harus ditanyakan adalah: aku mampu membeli barang yang diinginkan atau tidak? Di sinilah pentingnya menetapkan budget untuk belanja. Apakah harga barang yang ingin dibeli sesuai dengan budget-mu? Apakah kamu perlu mencicil untuk membeli barang itu? Kalau perlu mencicil, apakah budget-mu cukup untuk melakukan cicilan itu?
Tips: Jika ingin lebih hemat lagi, kita dapat menggunakan pertanyaan klasik: apakah aku punya uang jajan 2 kali lipat dari harga barang yang mau kubeli? Misal, jika harga barangnya adalah Rp 100.000, maka kita harus punya uang jajan Rp 200.000 untuk bisa membeli barang itu.
Tips lainnya: jangan lupa bahwa sering kali kita tidak hanya mengeluarkan uang ketika berbelanja. Ingatlah bahwa ada hal-hal lain yang juga dikorbankan, seperti kesehatan ketika kita terlalu banyak membeli junk food ataupun waktu ketika terlalu sering membeli games. Apakah kamu siap untuk melakukan pengorbanan-pengorbanan itu?
2. Butuh atau tidak?
ilustrasi berbelanja (pexels.com/Gustavo Frings)Selain memikirkan kemampuan, penting juga untuk memikirkan kebutuhan. Apakah kamu benar-benar butuh membeli barang itu atau sekadar mau saja? Tanyakan ke diri sendiri: apakah barang itu mendesak? Apakah barang itu akan berpengaruh ke kelancaran kegiatan sehari-harimu? Jika jawabannya iya, belilah barang itu. Jika tidak, coba pertimbangkan lagi poin-poin yang akan dibahas selanjutnya.
Tips: jika barangnya tidak sekali habis, pertimbangkan juga mengenai apakah barang itu masih akan tetap terpakai sebulan setelah kamu membelinya. Dalam arti, apakah kira-kira kamu masih akan memakai barang itu sebulan setelah dibeli, ataukah kamu sudah akan bosan dengan barang itu?
3. Adakah kebutuhan lain yang lebih mendesak?
ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)Menyambung pertanyaan kedua, buatlah daftar barang yang ingin dan perlu dibeli, kemudian susun daftar barang itu sesuai tingkat kepentingannya. Jika barang yang ada pikiranmu masih bisa terbeli setelah kamu membeli barang-barang yang lebih penting, maka check out-lah barang itu. Jika belum bisa, jangan dipaksakan. Tunggu waktu di mana tabungan sudah lebih banyak atau kebutuhan sudah lebih sedikit.
4. Apakah barang ini bisa menunggu?
ilustrasi berbelanja (pexels.com/Craig Adderley)Kalau tidak urgent, cobalah untuk menunggu seminggu sebelum membeli barang itu. Sering kali, kita ingin membeli sebuah barang karena lapar mata sesaat. Jadi, menunggu seminggu adalah waktu yang tepat untuk memikirkan kembali mengenai barang itu. Jika seminggu telah selesai dan kamu masih mau membeli barangnya, belilah barang itu (tentunya setelah mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan lainnya).
Tips: kalau barang yang mau kamu beli bersifat limited edition dan kamu tidak bisa menunggu selama seminggu, beberapa orang menyarankan untuk meluangkan waktu sekitar sejam untuk berjalan-jalan. Diharapkan jalan-jalan dapat menyegarkan pikiran dan membuka dirimu akan perspektif dan pertimbangan-pertimbangan baru.
5. Barang itu ada penggantinya kah? Apakah ada yang mirip?
ilustrasi berbelanja (unsplash.com/Arturo Rey)Jika ada barang yang mirip dengan yang kamu inginkan, selama barang itu punya harga yang lebih murah dengan kualitas yang tidak jauh berbeda, maka belilah barang yang mirip itu. Kalau barang yang kamu inginkan ada penggantinya, dan selama pengganti itu masih layak, gunakan saja penggantinya.
Contoh: sebelum membeli buku, cobalah cari ke perpustakaan untuk mendapatkan yang gratis. Kalau tidak ingin meminjam, kamu bisa mencari ke toko buku preloved atau membeli e-book untuk harga yang lebih murah. Jika kamu mau membeli baju baru hanya karena bosan dengan baju-baju yang sekarang dipunya, coba dulu mismatch baju-baju yang ada dengan kombinasi yang belum pernah kamu coba sebelumnya. Kamu juga bisa mencoba memodifikasi bajumu.
Membeli barang memanglah hal yang menyenangkan. Tapi jangan sampai kita membeli tanpa melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu. Bisa-bisa, kesenangan yang kita dapat hanya bersifat sementara dan kemudian digantikan dengan rasa menyesal. Yuk, bijak dalam berbelanja dengan mempertimbangkan lima pertanyaan di atas!
Baca Juga: Tips Kelola Keuangan buat Kamu Para Anak Startup, biar Gak Boncos!
Community Writer
Aisyah Adinda
Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
