Durian Montong asal Sulteng Tembus Pasar Internasional

Sudah empat kali diekspor ke Jepang

Palu, IDN Times – Durian montong produksi Sulawesi Tengah menembus pasar internasional. Sejak Maret 2021, buah itu diekspor ke luar negeri, tepatnya ke Jepang.

Durian montong asal Sulteng dikenal berukuran besar, berdaging tebal, dan rasanya manis. Selama ini, durian sudah dipasarkan hingga ke luar provinsi, seperti DKI Jakarta dan Jawa Timur.

“Untuk memenuhi pasar ekspor ke sejumlah negara kami terus mendorong potensi buah durian asal Sulawesi Tengah, bekerjasama dengan dinas terkait dan para eksportir,” kata Kepala Balai Karantina Kelas II Palu, Amril, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga: Resep Sambal Durian Khas Bengkulu yang Rasanya Unik Banget

1. Durian berasal dari daerah sekitar Palu

Durian Montong asal Sulteng Tembus Pasar InternasionalIDN Times/Kristina Natalia

Amril mengatakan, hampir semua daerah di Sulteng menghasilkan buah durian dengan kualitas baik. Antara lain Kabupaten Parigi Moutong, Sigi, dan Poso. Namun selama ini orang luar lebih mengenal durian berasal dari Palu, yang justru bukan daerah penghasil.

“Durian yang diekspor dari berbagai macam daerah di Sulteng, tapi yang viral durian Palu. Nah ini yang pelan-pelan kita ubah menjadi durian Sulteng,” dia menerangkan.

2. Sudah empat kali durian Sulteng diekspor ke Jepang

Durian Montong asal Sulteng Tembus Pasar Internasionalalamendah.org

Melalui PT. Arumia Kharisma Indonesia, buah durian asal Sulawesi Tengah sudah diekspor sebanyak empat kali ke negara Jepang. Durian jenis montong beku diekspor dengan total kiriman 784 kilogram.

Sebelum tembus pasar internasional, sejak tahun 2019 durian montong asal Sulawesi Tengah sudah dipasarkan ke beberapa daerah di Indonesia.

“Awalnya dikirim durian utuh, kemudian dalam bentuk frozen dan akhirnya tembus pasar internasional,” tutur Amril.

3. Kendala ekspor durian Sulteng ke pasar internasional

Durian Montong asal Sulteng Tembus Pasar InternasionalIDN Times/Kristina Natalia

Untuk urusan pasar internasional, Amril menyebut ekspor durian montong masih terkendala urusan administrasi. Yaitu sertifikat kesehatan yang diterbitkan lewat lembaga Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD).

Jika sertifikat itu sudah ada, Balai Karantina Pertanian Palu bisa mengeluarkan sertifikat phytosanitari, yakni dokumen yang menjelaskan suatu komoditas tanaman terbebas dari organisme penggangu tumbuhan karantina tertentu. Sertifikat tersebut juga akan memudahkan pengiriman ekspor langsung dari Sulawesi Tengah.

“Balai Karantina Pertanian Palu berusaha mengurus persyaratan ini sehingga pengiriman langsung dari Sulawesi Tengah bukan Surabaya lagi,” kata Amril.

“Soal pasar, pemerintah juga berupaya membuka pasar internasional sesuai dengan persyaratan dan apa yang dibutuhkan tiap-tiap negara,” dia menambahkan.

Baca Juga: Sulteng Tunda Belajar Tatap Muka karena Vaksin Terbatas

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya