TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemprov Sulsel Genjot Produksi Udang Windu Kualitas Ekspor

Sempat kalah pamor dari udang vanname

Panen udang windu di lokasi diseminasi budidaya udang windu Dusun Lumpue, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Kamis (26/12) IDN Times/Asrhawi Muin

Pinrang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) ingin mengembalikan kejayaan udang windu sebagai komoditas unggulan daerah. Hal itu disampaikan oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat menghadiri panen udang windu sebanyak 200 kg di lokasi diseminasi budidaya udang windu Dusun Lumpue, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Kamis (26/12).

"Kita patut bersyukur bahwa program Pemprov Sulsel bersama dengan Pak Bupati Pinrang hari ini, kita hadir dalam rangka kebangkitan windu," kata Nurdin yang ditemui usai kegiatan tersebut.

1. Komoditas udang windu sempat meredup

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah meninjau udang windu di lokasi diseminasi budidaya udang windu Dusun Lumpue, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Kamis (26/12) IDN Times/Asrhawi Muin

Komoditas udang windu, kata Nurdin, pernah merajai ekspor Sulsel bahkan berhasil tembus ke pasar Jepang. Di saat krisis ekonomi tahun 1998, harga jual komoditi ini juga ikut naik sehingga membuat Sulsel tidak begitu terdampak krisis.

Akan tetapi, komoditas ini secara perlahan mulai meredup. Penyakit white spot atau titik putih dan hama yang menyerang membuat empang warga tidak sanggup lagi menghasilkan komoditas udang secara maksimal. Ditambah lagi, masuknya udang vannamei yang berasal dari Amerika Latin juga turut menggeser posisi udang windu.

Nurdin mengatakan bahwa Pinrang merupakan salah satu daerah unggulan untuk produksi udang windu. Untuk itu, upaya mengembalikan kejayaan komoditas ini dilakukan di Pinrang.

"Windu produksinya terus terjadi bahkan kita sekarang diserang windu dari luar untuk memenuhi keperluan ekspor. Oleh karena itu, saya bersyukur bahwa hari ini Bapak Bupati membuat program kebangkitan windu, tentu kita support," kata Nurdin.

Baca Juga: Selama 2019, Jepang jadi Tujuan Ekspor Terbesar Sulsel

2. Panen udang windu dilakukan secara bertahap

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah meninjau udang windu di lokasi diseminasi budidaya udang windu Dusun Lumpue, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Kamis (26/12) IDN Times/Asrhawi Muin

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel Sulkaf S Latief mengatakan bahwa panen udang windu ini tidak dilakukan secara bertahap. Untuk panen di Pinrang ini, udang yang dipanen sebanyak 200 kilogram.

Sebelumnya, udang windu juga sudah dipanen di Maros dan Bulukumba. Dari dua daerah itu, udang windu yang dipanen baru menghasilkan sekitar 800 kilogram sementara pemerintah menargetkan 1,2 ton. 

"Sekarang, panen udang windu itu selektif. Tapi memang, Pinrang didorong menjadi contoh karena pemda sangat antusias, khususnya di Lanrisang, termasuk dengan membuat surat keputusan (SK) Budidaya Udang Windu," katanya.

Baca Juga: Perdana, Sulsel Ekspor Batang Cengkeh ke India

Berita Terkini Lainnya