TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inflasi Tahunan Sulsel Capai 2,69 Persen di Januari 2022

Minyak goreng turut menjadi salah satu penyumbang inflasi

Ilustrasi inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Makassar, IDN Times - Provinsi Sulawesi Selatan mengalami inflasi di awal tahun 2022 sebesar 2,69 (yoy). Angka ini tetap berada dalam sasaran inflasi nasional tahun 2022 yaitu 3,0+1 persen. 

Sementara inflasi bulanan yaitu 0,57 persen (mtm) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,92 persen (mtm). Angka ini berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) per 2 Februari 2022.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Causa Iman Karana, mengatakan inflasi terjadi hampir pada seluruh kelompok pengeluaran kecuali pada kelompok kesehatan, transportasi dan informasi, dan komunikasi dan jasa keuangan.

"Inflasi Januari 2022 utamanya terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga," kata Causa dalam siaran persnya, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga: PLN Operasikan 4 Infrastruktur Listrik Baru di Sulsel

1. Minyak goreng turut sumbang inflasi

Minyak goreng, sembako yang sering penyumbang inflasi. Foto ilustrasi: IDN Times/Hana Adi Perdana

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi ada pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,07 persen. 

"Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat sebesar 1,07 persen (mtm) yang utamanya dipengaruhi oleh naiknya harga rokok kretek filter, telur ayam ras dan minyak goreng," kata Causa.

Minyak goreng sendiri berada di urutan keenam sebagai komoditas yang paling dominan menyumbang inflasi yaitu sebesar 0,055 persen. Seperti diketahui, harga minyak goreng sempat melonjak drastis sebelum ada kebijakan satu harga.

2. Kenaikan harga kontrak rumah juga picu inflasi

Ilustrasi aset. (Dok. IDN Times)

Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,84 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,13 persen. 

"Kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga mengalami inflasi sebesar 0,12 persen (mtm) yang utamanya disebabkan oleh kenaikan harga kontrak rumah dan upah asisten rumah tangga," kata Causa.

Kontrak rumah berada di urutan teratas sebagai komoditas yang paling dominan menyumbang inflasi yakni sebesar 0,088 persen. Sementara upah asisten rumah tangga di urutan kelima yakni sebesar 0,059 persen.

Baca Juga: Kebut Pelayanan, Wapres Minta Semua Wilayah Sulsel Punya MPP di 2023

Berita Terkini Lainnya