801 Ribu Penduduk Usia Kerja di Sulsel Terdampak COVID-19
Setara 11,28 persen dari 6,74 juta penduduk usia kerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dampak pandemik COVID-19 terhadap bertambahnya pengangguran dan aktivitas ketenagakerjaan penduduk usia kerja di Sulawesi Selatan.
BPS Sulsel melaporkan, dari 6,74 juta penduduk usia kerja, sebanyak 801 ribu lebih atau 11,88 persen di antaranya terdampak COVID-19. Data itu dirangkum pada periode Februari-Agustus 2020.
Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan terjadi disrupsi pada kondisi ketenagakerjaan akibat pandemik COVID-19. Dampak COVID-19 pada ketenagakerjaan tidak hanya diukur dari dari besaran Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
"Tapi juga diperhatikan seberapa besar pekerjaan yang hilang akibat pandemik," kata Yos dalam pemaparan data BPS SUlsel, Kamis 5 November 2020.
Baca Juga: Pertanian Jadi Tumpuan Ekonomi Sulsel Bertahan di Tengah Resesi
1. Mayoritas yang terdampak menerima pengurangan jam kerja
BPS mencatat, pada usia kerja, ada 61.148 orang di Sulsel yang pengangguran karena COVID-19. Selain itu ada yang bukan angkatan kerja (BAK) karena COVID-19 sebanyak 21.289 orang.
Jumlah orang yang tidak bekerja atau dirumahkan karena COVID-19 sebanyak 61.309 orang. Sedangkan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebanyak 657.530 orang.
"Mereka bekerja kurang dari jam kerja normal. Mungkin karena kerja dari rumah sehingga ada pengurangan jam kerja, ini yang paling besar," kata Yos.
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi, Sulsel Fokus Peningkatan Ekspor dan Investasi