TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Surplus Stok, Bulog Sulselbar Memasok Beras ke 18 Provinsi

Stok memenuhi kebutuhan masyarakat lokal 29 bulan ke depan

Stok beras di salah satu gudang Bulog. (IDN Times/Aan Pranata)

Makassar, IDN Times - Perum Bulog Divre Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mencatat surplus beras serapan petani lokal, dengan stok mencapai 179 ribu ton per November 2019. Selain dikonsumsi masyarakat Sulsel dan Sulbar, stok turut dipasok untuk kebutuhan beras di daerah lain.

Kepala Bulog Divre Sulselbar M Attar Rizal menyampaikan, beras dari Sulsel dan Sulbar sejak lama rutin disuplai ke daerah yang defisit, seperti Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara, dan Maluku. Belakangan, stok turut disebar ke ibu kota negara, DKI Jakarta, serta sejumlah daerah di Sumatera, antara lain Sumatera Utara, Palembang, dan Bengkulu.

“Penyebaran sudah hampir di 18 provinsi, dengan yang terbesar di Jakarta dan Sumatera Utara. Yang disuplai sudah 52 ribu ton hingga medio tahun 2019,” kata Attar usai menyambut kunjungan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Kompleks Pergudangan Panaikang, Makassar, Rabu (20/11).

1. Masyarakat diimbau tenang, stok cukup hingga 29 bulan

Kepala Divre Bulog Sulselbar M Attar Rizal. IDN Times/Aan Pranata

Attar menyatakan ketahanan stok beras Bulog Sulselbar cukup aman. Stok yang tersebar di sejumlah gudang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat lokal hingga 29 bulan ke depan.

Jelang hari raya Natal serta tahun baru, masyarakat diimbau tetap tenang. Di sisi lain, Bulog juga bakal menggelar operasi pasar hingga Desember untuk memastikan ketersediaan dan harga di pasar stabil.

“Imbauan kepada masyarakat, stok normal, jadi tidak usah ada aksi borong,” ucap Attar.

Baca Juga: Simpan Stok 194 Ribu Ton, Bulog Sulsel: Kami Kebanjiran Beras

2. Bulog serap seribu ton per hari di masa panen

Stok beras di gudang Bulog Sulselbar. IDN Times/Aan Pranata

Dari Januari hingga pertengahan November 2019, Bulog Sulselbar sudah menyerap 211 ribu ton lebih beras. Semua dipastikan berasal dari petani lokal di Sulsel dan Sulbar.

Jumlah serapan, sejauh ini masih di bawah target sepanjang tahun 2019, yakni 290 ribu ton. Namun Attar optimistis target itu bisa tercapai, sebab hingga kini pihaknya terus menyerap beras di masa panen.

“Satu hari, dari seribu sampai seribu empat ratus (ton), karena masih ada panen. Ada di Palopo, Pinrang, spot-spot lain di Wajo panen, ini kita lakukan serapan terus untuk menghindari harga jatuh di tingkat petani,” Attar menerangkan.

Baca Juga: Stok Melimpah, Pemprov Sulsel akan Salurkan Beras Bulog untuk ASN

Berita Terkini Lainnya