BPS: Penurunan Harga Makanan Picu Deflasi Sulsel 0,31 Persen

Tingkat inflasi Sulsel sepanjang 2021 tercatat 1,20 persen

Makassar, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi 0,31 persen di Sulawesi Selatan pada Agustus 2021. Terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,97 pada Juli menjadi 106,64 di Agustus.

Untuk hitungan kalender 2021, tingkat inflasi di Sulsel tercatat 1,20 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 1,79 persen.

Baca Juga: Kemkumham Sulsel Daftarkan Sop Saudara sebagai Kekayaan Intelektual

1. Deflasi dipicu penurunan harga bahan makanan

BPS: Penurunan Harga Makanan Picu Deflasi Sulsel 0,31 PersenIlustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Kepala BPS Sulsel Suntono mengatakan, deflasi Sulsel dipicu oleh deflasi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau. Angka deflasi kelompok itu tercatat 1,07 persen. Selain itu deflasi juga terjadi pada kelompok pengeluaran transportasi, dengan nilai 0,33 persen.

Secara umum, kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi. Namun bobot kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki bobot yang sangat besar.

"Sehingga deflasi pada kelompok ini menyebabkan terjadinya deflasi secara umum di gabungan lima kota di Sulawesi Selatan," katanya pada konferensi pers virtual, Rabu (1/9/2021). 

2. Sepuluh komoditas yang memicu deflasi

BPS: Penurunan Harga Makanan Picu Deflasi Sulsel 0,31 PersenDeflasi di Sulsel dipicu pengeluaran kelompok makanan. Screenshoot YouTube/BPS Sulsel

Deflasi di Sulsel tercatat sebagai yang terbesar untuk month to month. Pada Agustus 2020 juga terjadi deflasi, namun tidak terlalu dalam, yaitu 0,10 persen.

Utuk kelompok makanan, ada sejumlah komoditas memberikan andil pada deflasi. Di antaranya, cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, kacang panjang, apel, air kemasan, bawang putih, wortel, kangkung, dan sawi hijau.

Sementara komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu: bawang merah, ikan kembung, ikan cakalang/ikan sisik, ikan layang/ikan benggol, minyak goreng, tahu mentah, udang basah, ikan bandeng/ikan bolu, jeruk, dan ikan lamuru.

3. Pengeluaran terbesar pada kelompok pendidikan

BPS: Penurunan Harga Makanan Picu Deflasi Sulsel 0,31 PersenLaju inflasi Sulsel. Screenshoot YouTube/BPS Sulsel

Suntono mengatakan, pada indeks harga konsumen Agustus, inflasi terbesar di Sulsel tercatat pada kelompok pengeluaran pendidikan. Nilainya 0,41 persen. Kemudian disusul kelompok pengeluaran kesehatan, yakni 0,36 persen.

Suntono mengatakan situasi di pengeluaran pendidikan seperti pada catatan inflasi nasional. "Karena ini sudah masuk tahun ajaran baru, sehingga pengeluaran di pendidikan mengalami peningkatan," katanya.

Baca Juga: BMKG: Sulsel Masih Hujan Beberapa Hari ke Depan

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya