TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rincian Biaya Hidup di Makassar bagi Perantau dan Anak Kost

Makassar disebut sebagai Kota terbesar di Indonesia timur

Suasana Masjid Terapung Amirul Mukminin di Anjungan Pantai Losari yang telah ditutup untuk umum saat matahari tenggelam di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/4/2020). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar termasuk kota yang sibuk. Beragam aktivitas pemerintahan, perkantoran dan ekonomi berlangsung setiap saat di Kota Anging Mammiri. Tidak heran kota ini menjadi tempat berkumpulnya para perantau untuk mengadu nasib.

Upah Minimun Makassar ada pada angka Rp3.191.572 per tahun 2021. Namun sebagai mana ibu kota, biaya hidup di kota ini juga lumayan tinggi. Kira-kira berapa rincian biaya hidup yang harus dikeluarkan untuk tinggal di Makassar?. Berikut ulasannya:

1. Tempat tinggal

Ilustrasi kamar kos di Makassar. instagram.com/self_diy

Tempat tinggal adalah hal pertama yang harus dipikirkan para perantau, khususnya yang berasal dari daerah yang jauh. Biaya tempat tinggal ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan, di sini Anda bisa memiliki kamar kos, rumah kontrakan hingga apartemen. Pilih yang paling nyaman dan sesuai dengan kebutuhan.

Untuk biaya kamar kos dengan fasilitas nyaman di Makassar, kisaran harga sewanya antara Rp1 juta hingga Rp1,5 juta. Jika ingin yang lebih dari nyaman dengan kamar mandi dalam bisa seharga Rp1,7 hingga Rp2 juta. Harga sewa apartemen di Makassar dan sekitarnya tentu lebih mahal, bisa mencapai Rp4 jutaan per bulan.

2. Makan dan minum

instagram.com/hanhanny

Selanjutnya adalah biaya makan  dan minum sehari-hari untuk bertahan hidup di Makassar. Biaya untuk ini juga tergantung pada tiap orang, namun jika dihitung rata-rata harga seporsi makanan di Makassar, berkisar antara Rp15 - Rp20 ribu per porsi. Jika satu hari Anda makan tiga kali maka maksimal habis Rp60 ribu, jika dihitung satu bulan Rp1,8 juta. Beda cerita jika masak sendiri yang pastinya lebih murah.

3. Transportasi

Kondisi Jalan Pettarani Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Untuk kebutuhan transportasi di Makassar, jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda harus menghitung kebutuhan BBM dan biaya parkir. Tentu jumlahnya tidak bisa disamaratakan sebab mobilitas setiap orang berbeda.

Sedangkan tarif angkutan umum berkisar antara Rp5 - Rp7 ribu satu kali jalan, tinggal hitung berapa banyak Anda bepergian.

4. Tagihan utilitas

Ilustrasi kos-kosan. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Jika menyewa atau membeli tempat tinggal di Makassar, Anda juga harus memikirkan biaya utilitas setiap bulannya. Beberapa pemilik rumah mungkin sudah memasukkan dalam biaya sewa.

Sebaiknya Anda pastikan lebih dulu sebelum menyewa. Besaran biayanya bisa berbeda-beda tergantung penggunaan.

5. Komunikasi

pexels.com/@olly

Di zaman sekarang rasanya sangat sulit untuk hidup tanpa alat komunikasi. Baik untuk menghubungi keluarga yang jauh, berbagai urusan tempat kerja hingga mencari hiburan di sosial media.

Karenanya penting untuk menyediakan anggaran untuk komunikasi. Anggarannya bisa Rp50 hingga Rp100 ribu atau bisa lebih dari itu.

6. Belanja bulanan

Ilustrasi Supermarket (IDN Times/Anata)

Kebutuhan bulanan selain bahan masakan, perlengkapan mandi, camilan dan sebagainya. Karena setiap orang memiliki kebutuhan berbeda, hitunglah untuk menyiapkan dana Rp300 hingga Rp500 ribu setiap bulannya. Berburu diskon bisa menjadi pilihan untuk menekan pengeluaran aneka biaya bulanan. Namun ingat jangan sampai karena kalap harga diskon malah membeli barang yang tidak dibutuhkan. 

Baca Juga: Rumah Sakit di Makassar yang Profesional dengan Pelayanan Optimal

7. Biaya tak terduga

Ilustrasi tabungan (IDN Times/Umi kalsum)

Jangan sampai tidak menyiapkan dana tidak terduga, meski tidak selalu dipakai biaya ini tetap harus disiapkan. Di antaranya berjaga jika nanti sakit dan harus berobat. Jika bulan ini tidak terpakai maka menjadi tabungan tetap sebagai biaya tidak terduga dan kembali anggarkan tahun berikutnya.

Baca Juga: Menengok 8 Potret Arsitektur Makassar di Era Belanda

Berita Terkini Lainnya