TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jarang Diulas, Ini 4 Fakta Menarik Bastion Benteng Rotterdam Makassar

Bastion Fort Rotterdam Makassar dilengkapi kanon atau meriam

Fort Rotterdam (Digitalisasi dari Google earth 2023)

Benteng Ujung Pandang atau yang lebih dikenal dengan nama Benteng Fort Rotterdam merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun pada abad ke-17 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng pertahanan ini memiliki desain arsitektur yang unik. Jika dilihat dari atas, maka bentuk benteng terlihat seperti seekor penyu yang berjalan menuju ke arah Pantai Losari. Bentuk tersebut ternyata dipengaruhi oleh letak lima bastion. 

Bastion adalah bagian sisi sayap kiri dan kanan dari benteng yang dibuat untuk memperkokoh pertahanan. Terdapat banyak fakta menarik terkait bastion Benteng Rotterdam ini, mulai dari fungsi hingga filosofi namanya. Penasaran kan apa saja keunikan pada destinasi wisata sejarah di Makassar yang satu ini? Yuk, simak fakta menarik bastion Fort Rotterdam di bawah ini!

1. Dibangun untuk meletakkan meriam

instagram.com/bentengrotterdam

Tahukah kamu? Bastion pada Benteng Rotterdam berfungsi sebagai tempat kanon atau lebih dikenal dengan nama meriam. Dikutip dari jurnal Pendidikan dan Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, meriam diposisikan pada bastion yang didesain lebih tinggi dibandingkan bangunan-bangunan lain.

Model arsitektur seperti inilah yang disebut mampu menangkis serangan dari musuh dan tahan gempuran saat terjadi aksi baku tembak selama perang berlangsung. Pada benteng Rotterdam, terhitung ada lima bastion yang dibangun sebagai pusat pertahanan.

2. Nama masing-masing bastion

Bastion Mandarsyah di kawasan Benteng Fort Rotterdam Makassar. (Dok.Pribadi/Yaslinda Utari kasim)

Setiap bastion di Fort Rotterdam Makassar terinspirasi dari nama kerajaan yang ditaklukkan oleh Kerajaan Gowa-Tallo. Dalam jurnal ilmiah yang ditulis Jumardi dan Suswandari (2018), dijelaskan, pemberian nama bastion oleh kolonial Belanda sebagai bentuk penghormatan kepada kerajaan-kerajaan tersebut.

Salah satunya yaitu Bastion Bone yang diambil dari kemenangan Kerajaan Gowa-Tallo melawan Kerajaan Bone pada 23 November 1611. Selain itu terdapat Bastion Bacan, Bastion Buton, Bastion Mandarsyah, dan Bastion Amboina.

Baca Juga: Kisah Pangeran Diponegoro Saat Diasingkan di Fort Rotterdam

3. Letak bastion membentuk benteng serupa penyu

Fort Rotterdam (Digitalisasi dari Google earth 2023)

Apabila dilihat dari atas, Benteng Rotterdam Makassar terlihat seperti penyu yang merangkak menuju ke pantai. Nyatanya, bentuk tersebut sangat dipengaruhi oleh posisi masing-masing bastion. Bastion Bone di bagian tengah benteng yang secara filosifis menyerupai kepala penyu.

Pada masing-masing sudut bagian depan ada Bastion Buton dan Bacan. Bastion Buton berada di barat laut dan bastion Bacan di barat daya. Kedua bastion ini tampak sebagai kaki depan kanan dan kiri penyu.

Sementara dua bastion lainnya berada di bagian belakang benteng, yaitu Bastion Amboina terletak di tenggara dan Bastion Mandarsyah di sudut timur laut. Dua benteng bagian belakang ini menyerupai kaki kanan dan kiri bagian belakang penyu.

Baca Juga: Seniman Muda Indonesia Pentaskan Karya di Benteng Rotterdam Makasssar

Writer

Yaslinda Utari Kasim

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya