TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Pinisi, Kapal Legenda Suku Bugis Makassar

Sudah diakui Unesco sebagai warisan dunia

instagram.com/metrosulawesitours

Kapal Pinisi bukan lagi warisan nusantara semata, tapi juga telah menjadi warisan dunia. Pinisi menjadi saksi bagaimana pelaut-pelaut ulung suku Bugis-Makassar pada masa lampau, mengarungi samudera. 

Kelahiran pinisi tidak lepas dari kenyataan bahwa negara kita adalah kepulauan terbesar di dunia karena memiliki 17.504 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Karena wilayahnya dihubungkan dengan perairan, maka moda transportasi laut sangat berkembang di Nusantara sejak dahulu kala.

Seperti apa hebatnya pinisi? Berikut rangkuman fakta-faktanya.

1. Warisan pelaut Bugis Makassar

instagram.com/andyo3

Suku Bugis dan Suku Makasar dikenal sebagai pelaut asli Nusantara yang sangat tangguh. Pembuatan kapal pinisi pun pertama kali dilakukan oleh kedua suku tersebut pada abad ke-14. Menurut naskah kuno Lontarak I Babad La Lagaligo, kapal pinisi dibuat oleh masyarakat di sekitar perairan Desa Ara, Tanah Lemo dan Bira, Kabupate Bulukumba. 

Pembuatan kapal dilakukan sebagai usaha perakitan kembali sebuah kapal milik putera mahkota Kerajaan Luwu, Sawerigading, yang terbelah akibat dihantam gelombang. 

Baca Juga: Inilah 5 Festival Budaya Adat di Kalimantan yang Wajib Disambangi

2. Saat dibuat, disertai ritual dan upacara sakral

instagram.com/gemakripah

Proses pembuatan kapal pinisi tidak seperti kapal-kapal lainnya. Pembuatan pinisi disertai serangkaian ritual yang memerlukan waktu tak sedikit. 

Bahkan untuk pengumpulan bahan baku utama berupa kayu jati dan mahoni, harus dilakukan pada tanggal tertentu, yakni tanggal 5 dan 7 setiap bulannya. Penentuan ini sebagai simbol kemudahan rezeki. Sebelum ditebang, pohon tersebut dibacakan doa terlebih dahulu yang diikuti oleh penyembelihan ayam yang merupakan bentuk penyerahan diri kepada Tuhan YME. 

3. Setiap bagian kapal pinisi punya makna yang dalam

instagram.com/enal_18

Tidak hanya proses pembuatannya, setiap bagian dari kapal pinisi memiliki nilai spiritual, estetika, dan filosofi yang dalam. Dua tiang utama melambangkan dua kalimat syahadat dan tujuh tiang berikutnya merupakan simbol dari Surat Al-Fatihah. Simbol-simbol ini merepresentasikan harapan dan doa bagi penumpangnya agar mampu mengarungi tujuh samudera di dunia. 

4. UNESCO telah menetapkan kapal pinisi sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia

instagram.com/plataranresorts

Karena filosofi adat dan budaya dalam perakitan maupun setiap bagiannya, UNESCO menetapkan kapal pinisi sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Hebat kan! Penetapan ini dilakukan di tahun 2017, pada sidang ke-12 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Jeju Island, Korea Selatan.

Baca Juga: Selain Gurusina, 7 Wisata Budaya di Indonesia yang Wajib Kamu Lihat!

Artikel ini pertama kali ditulis oleh Peni arianita di IDN Times Community dengan judul 5 Fakta Unik Kapal Pinisi, Sang Legenda Maritim Indonesia

Berita Terkini Lainnya