TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pagar SD Inpres di Makassar Nyaris Roboh, Cuma Ditopang Bambu

Pihak sekolah sudah mengajukan perbaikan ke Pemkot Makassar

Pagar sekolah SD Inpres Banta-Bantaeng 1 Kota Makassar yang nyaris roboh hanya ditopang bambu. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Makassar, IDN Times - Pagar tembok SD Inpres Banta-Bantaeng 1 di Jalan Monginsidi Baru, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, membahayakan karena nyaris roboh. Pagar sekolah sudah miring dan nampak hanya disangga dengan sejumlah bambu.

Pantauan IDN Times Sulsel di lokasi, Sabtu (12/8/2023), pagar sekolah yang miring panjangnya sekitar sepuluh meter. Terlihat di bagian luar pagar disangga dengan sebelas batang bambu.

"Jadi yang bantu itu warga disini, mereka yang kerja (berinisiatif) untuk memasang bambu-bambu itu jangan sampai itu roboh," kat Kepala SD Inpres Banta-Bantaeng 1 Baena Daeng Ti'nu.

Baena mengatakan, dia mulai menjabat kepala sekolah pada awal masa pandemik COVID-19. Sejak dia datang, tembok pagar sekolah sudah miring dan hampir roboh.

Baca Juga: Penagih Utang di Makassar Dikeroyok Sopir Taksi Online

1. Sekolah sudah ajukan perbaikan melalui musrenbang

Kepala SD Inpres banta-Bantaeng 1 Kota Makassar, Hj. Baena Daeng Ti'nu. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Baena mengatakan pihaknya sudah menyampaikan soal kondisi pagar sekolahnya ke Pemerintah Kota agar diperbaiki. Namun sejauh ini dia mengaku belum ada upaya perbaikan. Dia juga mengusulkan soal itu pada musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tiga tahun terakhir.

"Tiap tahun saya sampaikan tiap musrenbang, sudah tersampaikan cuma katanya mau direalisasikan tahun lalu itu dana refocusing, begitu jawabannya, saya tidak tahu itu," ucap Baena.

2. Sekolah mengimbau siswa tidak bermain di sekitar pagar

Kondisi pagar yang nyaris roboh di SD Inpres Banta-Bantaeng 1 Makassar hanya ditopang 11 batang bambu. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Sambil menunggu renovasi atau perbaikin pagar tersebut, Baena mengatakan pihak sekolah sudah memperingatkan siswanya agar tidak bermain di sana karena berbahaya. Peringatan, kata Baena, disampaikan hampir setiap hari.

"Setiap datang sekolah dan sebelum pulang itu kita sampaikan. kami juga sudah kumpul orang tua siswa agar jangan berada di sekitar tembok itu," ujarnya.

Pihak sekolah menyebutkan, beberapa petak dari pagar itu pernah roboh. Pagar yang roboh itu terjadi karena ada mobil truk yang berputar di sekitar lokasi itu lalu mengenai bagian belakang truk.

Berita Terkini Lainnya