TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kekeringan Ancam Harga Pangan, Mendag Siapkan Bantuan Rp8 Triliun

El Nino dikhawatirkan berpengaruh pada produksi bahan pangan

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, di sela acara Kongres Arsitek ASEAN ke-4 di Hotel Gammara, Makassar, Kamis (27/7/2023). IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengaku khawatir harga pangan semakin naik seiring ancaman kekeringan. Ancaman kekeringan ini merupakan dampak dari fenomena El Nino atau suhu panas.

El Nino dikhawatirkan akan berpengaruh pada produksi bahan pangan. Menurutnya, tanda-tanda kenaikan harga bahan pangan sudah mulai terjadi. 

"Memang harga-harga kita agak khawatir. Sungai-sungai Indonesia aja mulai kering. Panas sekali apalagi di India dan Tiongkok," kata Zulhas di sela acara Kongres Arsitek ASEAN ke-4 di Hotel Gammara, Makassar, Kamis (27/7/2023).

1. Impor pangan tergantung kondisi

Ilustrasi stok pangan. (IDN Times/Gideon Aritonang)

Zulhas membeberkan rencana membeli beras sebanyak 1 juta ton dari India. Namun India tidak ingin menjual berasnya ke negara lain menyusul fenomena El Nino ini.

Meski begitu, bukan tidak mungkin impor pangan disetop. Dia menegaskan bahwa komoditi pangan yang tidak ada di Indonesia akan diimpor, sementara komoditi yang masih ada tidak perlu diimpor.

"Misalnya gandum kita tidak ada, kita mesti beli, apalagi kedelai, kita masih beli. Jika kita bisa seperti padi, beras, jagung, garam maka tidak perlu," kata Zulhas.

Baca Juga: Dampak Limbah Makanan pada Ketahanan Pangan dan Iklim, Dipahami Yuk!

2. Harga cenderung stabil kecuali telur dan ayam

Harga telur ayam masih bertahan di Rp30 ribu per kilogram (kg) pada H-1 Lebaran 2023. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Namun kondisi harga pangan dalam negeri, kata dia, masih stabil selain komoditi ayam dan telur. Zulhas menyebut juga mengakui bahwa potensi kartel ayam bisa saja terjadi jika harga daging ayam dan telur naik.

"Itu soal waktu aja. Tapi kalau pakannya naik, jagungnya subsidi. Kalau naik lagi, ongkosnya ditanggung oleh pemerintah daerah tapi sekarang kan karena kemarin lebaran, natal, tahun baru harga-harga itu cenderung murah," kata Zulhas.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Buka Gerakan Pangan Murah Jelang Idul Adha

Berita Terkini Lainnya