TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Damkar Makassar Ungkap Hasil Pemeriksaan di Gedung Pokphand

Petugas damkar sempat dihalangi saat bertugas

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran mengunjungi lokasi kebakaran pabrik PT Charoen Pokphand. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Makassar telah memeriksa proteksi kebakaran di gedung milik PT Charoen Pokphand Indonesia yang mengalami kebakaran pada Senin (1/4/2024). Pemeriksaan berlangsung satu hari setelah kejadian.

Disdamkar menugaskan 11 orang personel yang dipimpin langsung oleh kepala dinas yakni Hasanuddin. Mereka memeriksa lokasi pasca terjadinya ledakan dan kebakaran di gedung tersebut pada Senin (1/4/2024).

"Dari kesemua belum dilakukan pengetesan hanya mendata alat proteksi apa saja yang standar digunakan oleh pabrik. Kalau uji memerlukan waktu 3 hari," kata Hasanuddin, selaku Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Rabu (3/4/2024).

Baca Juga: Kebakaran Gedung Pokphand di KIMA Makassar, Satu Orang Meninggal Dunia

1. Damkar sempat curiga karena dihalangi saat hendak bertugas

Kebakaran di KIMA Makassar, Senin (1/4/2024)/Istimewa

Pada saat terjadi kebakaran, petugas damkar justru ditahan dan dihalangi oleh pihak perusahaan untuk masuk ke lokasi. Mereka berdalih kondisi saat itu telah aman.

Hal ini pun mengundang kecurigaan dari pihak Disamkar karena menilai pihak perusahaan seolah menutupi kejadian tersebut. Padahal, insiden tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan 12 orang mengalami luka-luka.

Ditambah lagi, Disdamkar tidak menerima laporan terkait kebakaran ini. Mereka hanya mengetahui dari informasi di media sosial dan laporan dari pengemudi ojol.

2. Sarana proteksi kebakaran dianggap memadai

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran mengunjungi lokasi kebakaran pabrik PT Charoen Pokphand. (Dok. Istimewa)

Hasanuddin menerangkan setelah melihat bahan yang berada di lokasi kebakaran, diperlukan media air untuk proses pendinginan. Sementara di sisi lain, bahan yang ada di sekitar lokasi kebakaran penuh dengan tumpukan bahan pakan ternak yang siap edar.

Di sekitar area kebakaran, ada fire hydrant dan fire hose yang menggunakan media air. Akan tetapi, alat yang digunakan untuk proses pemadaman dari pihak perusahaan hanya menggunakan apar (alat pemadam kebakaran api ringan).

"Kalau dari keseluruhan sarana proteksi kebakaran sudah memadai untuk standar pabrik, hanya belum diuji," kata Hasanuddin.

Hasanuddin menjelaskan pihaknya juga baru pertama kali memasuki pabrik tersebut. Pasalnya, setiap koordinator kecamatan ingin menemui pihak perusahaan, selalu saja tertutup.

"Tidak pernah juga melakukan pelatihan fire driil (simulasi pemadam kebakaran)," kata Hasanuddin.

Berita Terkini Lainnya