TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satu-satunya di Indonesia, Makassar Masuk Kota Paling Bahagia di Dunia

Peringkat 234 dalam daftar Happy City Index 2024

Aktivitas anak-anak bermain di lorong Kota Makassar. (Dok. Pemkot Makassar)

Makassar, IDN Times - Kota Makassar, Sulawesi Selatan, masuk daftar kota paling bahagia di dunia, Happy City Index 2024. Makassar berada di urutan 234 dari 250 kota di seluruh dunia, sekaligus satu-satunya kota dari Indonesia dalam daftar.

Happy City Index disusun oleh The Institute for Quality of Life, proyek lembaga Happy City Hub asal London, Inggris. Daftar disusun berdasarkan riset dengan berbagai indikator, yang membagi kota-kota dalam daftar menjadi tiga kategori, yaitu Gold, Silver, dan Bronze.

“Satu-satunya dari Indonesia ialah Makassar. Lebih bagus dari beberapa kota di dunia,” kata Danny di Makassar, Rabu (19/6/2024).

Baca Juga: Merasakan Semarak Piala Eropa di Kampung Bola Makassar

1. Lima indikator Happy City Index

Dikutip dari laman resminya, daftar Happy City Index memuat indikator yang terdiri dari setidaknya lima ema Utama. Tema yang dianggap paling berdampak langsung pada kebahagiaan terdiri dari aspek perkotaan, pemerintahan, lingkungan, ekonomi, dan mobilitas.

Menurut daftar, Makassar mendapat nilai 207,1 city, untuk Government 225,8, Economy 322,9, Enviroment, 230,6, dan Mobility 244,3. Dari kesemua total nilai itu, kota dengan julukan Anging Mammiri ini memperoleh skor 1230,7.

2. Pendidikan hingga sistem transportasi jadi pertimbangan

Ada berbagai faktor yang jadi pertimbangan memasukkan sebuah kota dalam daftar ini. Dalam tema perkotaan, misalnya, menyangkut berbagai aktivitas warga perkotaan, seperti sistem pendidikan, layanan inklusi, hingga akses ke perpustakaan.

Di tema pemerintahan, penilaian antara lain mempertimbangkan layanan digital yang ditawarkan kepada masyarakat. Ada juga penilaian terhadap strategi dan visi yang berkaitan dengan pengembangan kota.

Berikutnya, pengelolaan sumber daya alam serta penanganan limbah turut jadi bagian penilaian. Di samping itu ada perencanaan dan perluasan ruang hijau.

Tema ekonomi meliputi, antara lain produktivitas, inovasi dan kreativitas masyarakat, fleksibilitas pasar tenaga kerja, hingga tingkat pengangguran. Sedangkan tema mobilitas mengedepankan akses transportasi.

Berita Terkini Lainnya