PLN Dorong Pengembangan Desa Wisata Kassi di Sulawesi Selatan
Upaya peningkatan taraf hidup masyarakat lewat program TJSL
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - PT PLN mendorong pengembangan desa wisata dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli. Salah satunya di Desa Kassi, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Desa wisata Kassi terletak di Utara Kabupaten Jeneponto, menawarkan keberagaman wisata dengan alam asri serta menjunjung tinggi adat istiadat, budaya, dan kesenian. Selain itu UMKM di daerah itu turut memiliki keberagaman dan keunikan tersendiri, yang membuatnya masuk salah satu dari 75 besar daftar Anugerah Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2023.
Ketua Kelompok Sadar Wisata, Syarifuddin mengatakan, kini masyarakat dan pelaku usaha di desa wisata terbantu berkat kerjasama dan bantuan yang diberikan oleh PLN Peduli. Melalui bantuan TJSL, PLN menghadirkan beberapa pengembangan UMKM dan Desa Wisata dengan beberapa fasilitas bantuan seperti alat roasting kopi, grinder kopi, alat pengolahan saus dan dodol. Kini UMKM masyarakat desa berkembang dan menjadi salah satu UMKM unggulan Desa Kassi dengan sertifikasi Halal.
Selain itu melalui program TJSL, PLN memberikan bantuan dalam pengembangan homestay dan alat digital kreatif seperti kamera dan laptop yang saat ini manfaatnya telah dirasakan masyarakat Desa Wisata Kassi.
"Program Desa Wisata Kassi ini memberikan dampak manfaat peningkatan pendapatan finansial bagi UMKM, pengelola dan masyarakat di sekitar lokasi objek wisata terutama untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari," kata Syarifuddin dalam keterangan yang diterima wartawan, Sabtu (29/7/2023).
Baca Juga: PLN Alirkan Listrik ke 51 Desa 3T di Sulselrabar selama 2023
1. Pendapatan masyarakat desa dari sektor wisata meningkat
Syarifuddin merinci, dari hasil pelaksanaan program tersebut, ia telah berhasil meningkatkan pendapatan kelompok hingga mencapai omset sebesar Rp9 jutaan dengan rata-rata pengunjung wisatawan kisaran 1.200 orang per bulan. Sebelumnya ia hanya mampu meraup sekitar Rp2 jutaan per bulan.
"Bahkan saat momen libur akhir tahun pengunjung meningkat drastis dan pendapatan menjadi Rp25 jutaan,“ kata Syarifuddin.
Baca Juga: Wujudkan Green Port, PLN Elektrifikasi Terminal Petikemas Makassar