Berbasis Listrik, Makassar New Port Hemat Biaya dan Ramah Lingkungan
Biaya operasional ditekan hingga Rp14,5 miliar per tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pelabuhan Makassar New Port yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo, 21 Februari 2024, beroperasi dengan berbasis energi dan bebas polisi. Operasional pelabuhan didukung listrik PLN, yang menjadikannya ramah lingkungan atau green port.
Makassar New Port yang bakal jadi penggerak roda ekonomi di Indonesia Timur, dipasok aliran listrik dengan total daya terpasang 4,3 Mega Volt Ampere (MVA). Hal itu disampaikan Manajer Teknik Terminal Petikemas New Makassar Rachmadhani.
"PLN sudah memberikan layanan yang baik dan tanggap dalam berkoordinasi untuk memastikan penyediaan listrik di Makassar New Port," kata Rachmadhani dalam keterangannya, Jumat (1/3/2024).
Baca Juga: 2 Ribu Keluarga di Pulau Talaga Kecil Buton Segera Nikmati Listrik PLN
1. Biaya operasional menurun drastis dibandingkan saat menggunakan diesel
Diketahui pada lokasi yang berbeda, PLN juga telah melayani Terminal Petikemas New Makassar, Sulawesi Selatan. Gerbang Indonesia Timur itu menjadi pelabuhan ramah lingkungan atau green port. Program layanan kelistrikan untuk kapal sandar atau electrifying marine dan bekerja sama dengan PT Pelindo (Persero) pada tahun 2018 tersebut juga mampu menurunkan biaya operasional Terminal Petikemas New Makassar hingga 61,97 persen per tahun.
Terminal Head Petikemas New Makassar, Muhammad Syukur memaparkan, setelah menggunakan listrik, biaya operasional yang dikeluarkan menurun drastis. Jika menggunakan mesin diesel biaya operasional mencapai Rp23,4 miliar per tahun, maka menggunakan listrik hanya Rp8,9 miliar per tahun.
Tidak hanya membantu menghemat dan memudahkan operasional, dengan menggunakan listrik juga dapat turut serta dalam program green port untuk mengurangi emisi gas buang di Pelabuhan.