TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waduh! 24 Bangkai Babi Dibuang ke Telaga di Minahasa Utara

Penyebab kematian babi masih belum diketahui

Penemuan bangkai babi di sebuah telaga di Desa Matungkas, Dimembe, Minut, Sulawesi Utara. Dok. Polsek Dimembe

Manado, IDNTimes – Sulawesi Utara kembali dihebohkan dengan penemuan 24 bangkai babi yang ditemukan di sebuah telaga. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Matungkas, Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara.

Kapolsek Dimembe, AKP Rudyanto Simanjuntak, membenarkan hal tersebut, Jumat (21/7/2023). Ia mengatakan kematian babi diperkirakan mulai terjadi pada Rabu (12/7/2023).

“Hingga saat ini ada 24 ekor babi yang mati, terdiri dari 22 ekor besar dan 2 ekor kecil," ujar Simanjuntak.

1. 24 mati babi dalam waktu seminggu

Pertemuan Polsek Dimembe, pemerintah daerah, dengan pemilik peternakan babi di Desa Matungkas, Dimembe, Minut, Sulawesi Utara. Dok. Polsek Dimembe

Simanjuntak mengatakan kematian 24 babi tersebut tidak terjadi secara serentak, namun bertahap selama satu minggu. Selain itu 24 babi yang mati tersebut milik satu peternakan di Desa Matungkas.

Peternakan tersebut terletak di samping telaga tempat penjaga membuang bangkai-bangkai babi tersebut. “Peternakan milik Dintje Pondaag,” tambah Simanjuntak.

Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian, pemerintah daerah, dan pemilik peternakan sudah bertemu dan mendiskusikan kematian babi tersebut. Pemilik peternakan sudah menyediakan lahan dan menguburkan bangkai babi tersebut.

Baca Juga: 14 Ribu Ekor Babi di Luwu Timur Mati Mendadak Akibat Flu Babi Afrika

2. Para peternak dianggap mengabaikan peringatan Dinas Pertanian Minut

Penemuan bangkai babi di sebuah telaga di Desa Matungkas, Dimembe, Minut, Sulawesi Utara. Dok. Polsek Dimembe

Kepala Dinas Pertanian Minut, Wangke Karundeng, mengaku pihaknya sudah memperingatkan para peternak sejak dua bulan lalu terkait kematian hewan ternak. Apalagi, saat ini virus African Swine Fever (ASF) sudah merebak di beberapa daerah.

“Sudah sejak dua bulan lalu saya beri peringatan kepada para peternak jika ada yang mati jangan dibuang sembarangan, tapi harus dikubur atau dibakar,” kata Wangke.

Di sisi lain, penyebab kematian ternak babi tersebut masih belum diketahui hingga kini. Pemerintah sudah mengambil sampel dan memeriksanya, namun masih menunggu hasil.

Baca Juga: Heboh Penemuan Bangkai Babi, Virus ASF Dipastikan Belum Masuk Sulut

Berita Terkini Lainnya