LBH Makassar Sebut Pergantian Kapolda Sulsel Jangan Hanya Gimik
Kapolda Sulsel didesak tuntaskan kasus-kasus mandek
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pergantian Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel dari Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso yang jabatannya berakhir per 7 Desember 2023, ke Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi, dinilai sebagai gimik belaka.
Menurut aktivis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, pergantian Kapolda Sulsel ini seperti gimik karena tidak berdampak pada progres penegakan hukum di Sulsel. Apalagi selama ini, kata Wakil Direktur LBH Makassar, Azis Dumpa, institusi kepolisian gembar-gemborkan reformasi Polri serta berkomitmen dalam penegakan hukum.
"Kalau memang mau berkomitmen dalam penegakan hukum silahkan tunjukkan itu, ya jangan sampai yang terjadi saat pergantian Kapolda hanya gimik untuk perlihatkan janji (penegakan hukum) tetapi di ujungnya saat diganti tidak dituntaskan," ungkapnya kepada IDN Times, Senin (11/12/2023).
Aziz meminta agar Kapolda Sulsel yang baru lebih serius mendorong reformasi penegakan hukum, bukan semata kalimat-kalimat janji semata.
1. LBH sebut kasus kekerasan oleh polisi mayoritas mandek
LBH Makassar mencatat, setiap tahun kasus-kasus kekerasan yang melibatkan anggota Polda Sulsel terus terjadi, namun proses hukum pada perkara tersebut selalu mandek bahkan dihentikan oleh penyidik.
Seperti kasus terbunuhnya Agung Pranata tahun 2016 setelah ditangkap polisi dari Polsek Ujung Pandang. Lalu kakek Nuru Saali (78) di Kabupaten Bantaeng Mei 2022, yang tewas dianiaya seorang anggota Brimob Polda Sulsel.
Azis Dumpa menjelaskan, perkara Agung yang melibatkan 5 polisi sebagai tersangka dihentikan oleh penyidik. Sementara kasus kakek Nuru yang tersangkanya seorang anggota Brimob Polda Sulsel, proses kasusnya tidak jalan.
"Beberapa kasus ini tidak jelas, kasusnya Agung itu orang cari keadilan dan ujung-ujungnya tidak jelas, mandek dan berhenti. Ada lagi kasus penembakan warga daerah Barukang (Makassar) beberapa tahun lalu itu juga tidak ada hasilnya," terang Azis.