Unjuk Rasa Jejaring Perempuan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Nusantara
Mereka menuntut pemerintah perhatikan nasib warga pesisir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kelompok perempuan yang tergabung dalam Jejaring Perempuan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Nusantara menggelar aksi unjuk rasa sekaligus deklarasi penolakan terhadap perampasan ruang laut masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia.
Aksi yang digelar di Anjungan Pantai Losari Makassar ini, diikuti oleh para perempuan nusantara yang berasal dari Pulau Kodingareng Makassar, Pulau Lae-Lae Makassar, Pulau Pari Jakarta, Pesisir Pasar Seluma Bengkulu, Pesisir Semarang Jawa Tengah, Pesisir Kalukubodoa, Pesisir Pajukukang Bantaeng, Pesisir Galesong, Pesisir Mariso Kota Makassar, dan Pantai Merpati Bulukumba.
1. Deklarasi perempuan pesisir untuk menjaga laut Indonesia
Dalam Aksi ini, Daeng Bau, salah satu deklarator jejaring perempuan pesisir dan pulau kecil nusantara dan juga merupakan warga Pulau Lae-Lae, membacakan dokumen deklarasi dengan menegaskan bahwa perempuan pesisir dan pulau kecil nusantara bersama jutaan masyarakat pesisir di negeri ini akan terus menjaga Indonesia dari kehancuran.
"Bagi kami, pesisir, laut, dan pulau kecil adalah penanda kedaulatan Indonesia. Artinya, jika pesisir dan pulau kecil hilang, maka hilanglah kedaulatan Indonesia," katanya.
Namun, lanjut Daeng Bau, hari ini masyarakat pesisir menghadapi persoalan genting yang mengancam eksistensi dan masa depan generasi penerus di pesisir dan pulau-pulau kecil akibat perampasan ruang laut seperti tambang pasir laut, reklamasi, ekspansi industri ekstraktif, dan krisis iklim.
"Bahkan, sejumlah aturan yang dikeluarkan pemerintah sama sekali tidak berpihak pada masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, khususnya perempuan," ucapnya.