TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gelar Rakernas APEKSI, Danny: Buktikan Makassar Bukan Kota Tawuran

Danny ajak pemuda buktikan Makasssar kota yang ramah

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, saat memberi sambutan pada pembukaan Rakernas APEKSI 2023, Senin (10/7/2023). Dok. IDN Times/Humas Pemkot Makassar

Makassar, IDN Times - Kota Makassar menjadi tuan rumah kegiatan rapat kerja nasional (rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau APEKSI. Karena itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto meminta masyarakat, khususnya pemuda, untuk menunjukkan citra yang baik bagi kepada para tamu, termasuk bahwa Makassar bukan kota tawuran.

Hal itu disampaikan Danny Pomanto saat acara pembukaan Rakernas APEKSI dengan agenda Youth City Changers (YCC) di Colloseum Tokka Tena Rata, Kabupaten Maros, Senin (10/7/2023). YCC merupakan salah satu rangkaian rakernas APEKSI XVI.

"Saya berharap seluruh komponen masyarakat menjadi tuan tumah. Beri mereka penyajian terbaik di Kota Makan Enak dengan sombere yang kita miliki. Buktikan bahwa Makassar bukan kota tawubran," kata Danny di hadapan peserta.

1. Pemuda harus mampu beradaptasi

Suasana pembukaan Rakernas APEKSI 2023 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (10/7/2023). Dok. IDN Times/Humas Pemkot Makassar

Lebih lanjut, dia meminta agar para pemuda agar berkolaborasi dalam membangun peradaban di kota. Di masa depan, pemuda saat inilah yang nantinya akan menjadi pemimpin.

Namun pemuda harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan saat ini. Jika beradaptasi, maka pemuda yang menjadi pemilik masa depan.

"Pemuda yang mampu beradaptasi dengan cepat, adaptif leadership sangat dibutuhkan ke depan. Kemampuan kita menghadapi kesulitan kalau kita ingin unggul di masa depan," kata Danny.

Baca Juga: Rakernas APEKSI, Bima Arya Dorong Pemerintah Kota Aktif Berkolaborasi

2. Danny singgung soal bencana yang dihadapi

Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau APEKSI, Bima Arya berbicara dalam kegiatan APEKSI di Maros, Sulawesi Selatan, Senin (10/7/2023). IDN Times/Ashrawi Muin

Danny menyebutkan ada 4 bencana sedang yang dialami manusia saat ini. Pertama bencana populasi. Tahun 2050, jumlah penduduk dunia diprediksi mencapai 10 miliar jiwa. Jumlah penduduk yang tidak dibarengi dengan ketersediaan pangan yang cukup dikhawatirkan akan melahirkan konflik lain.

Kedua, climate change atau perubahan iklim. Suhu bumi yang semakin panas dikhawatirkan bisa memusnahkan manusia. Es di kutub mencair akan mendesak jasad renik naik ke tanah yang menyebabkan penyakit aneh.
Ketiga, bencana pandemik COVI-19 yang dinyatakan telah selesai. Setiap 100 tahun, dunia mendapat pandemik. Saat pendemik tiga tahun terakhir, tidak sedikit masyarakat menjadi korban.

"Keempat, bencana akibat geopolitik perang antar Rusia dan Ukraina. Perang dagang antar USA dan Cina menyebabkan ketegangan akibat perdagangan ataupun perang," kata Danny.

Baca Juga: Youth City Changers Buka Rangkaian Rakernas APEKSI XVI di Makassar

Berita Terkini Lainnya