TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Dirasakan Oleh Generasi Sandwich, Jadi Tulang Punggung!

Mengesampingkan mimpi demi menopang hidup keluarganya

ilustrasi lelah bekerja (freepik.com/freepik)

Seseorang yang menjadi generasi sandwich memiliki tanggungan yang tidaklah mudah. Sebab, dia tidak hanya menanggung hidupnya sendiri, tapi juga menjadi tulang punggung keluarga. Salah satu sebabnya karena terhimpitnya keadaan ekonomi atau finansial dalam keluarga tersebut.

Generasi sandwich biasanya mengesampingkan kebutuhannya sendiri asalkan keluarganya terpenuhi. Bisa dibilang bahwa generasi sandwich lebih memprioritaskan kebahagiaan keluarganya. Nggak hanya itu, ada beberapa hal yang sering dirasakan oleh para generasi sandwich, berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Stres dan Burnout bagi Generasi Sandwich

1. Menjadi tulang punggung keluarga

ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Seorang yang menjadi generasi sandwich sangat bekerja keras untuk memperbaiki ekonomi keluarganya. Bahkan menjadi tulang punggung sehingga dia yang bertanggungjawab dalam memenuhi semua kebutuhan keluarganya, baik orangtua maupun adik-adiknya. Bahkan sebagian besar penghasilannya akan digunakan untuk membiayai keluarga.

Generasi sandwich memiliki segudang tanggung jawab yang cukup berat, seperti memberikan uang untuk orangtuanya, membayar listrik, membeli kebutuhan rumah, membiayai sekolah dan uang jajan untuk adiknya, dan sebagainya.

2. Menomorduakan kebutuhannya sendiri

ilustrasi melihat harga (pexels.com/mentatdgt)

Bukan tidak peduli dengan dirinya sendiri, tapi generasi sandwich tidak akan membiarkan keluarganya dalam kekurangan. Menomorduakan dirinya sendiri adalah hal yang sering dialami oleh para generasi sandwich. Dia yang mesti menjamin dan memastikan bahwa kebutuhan keluarganya sudah tercukupi.

Sebab, dia memikirkan apakah uang yang diberikan untuk keluarganya cukup atau tidak. Para generasi sandwich akan memberikan yang terbaik untuk keluarganya, meskipun taruhannya adalah mengesampingkan diri sendiri. Tapi di balik rasa capek dan lelahnya akan terbayarkan dengan melihat keluarganya hidup berkecukupan.

3. Mengorbankan mimpi-mimpinya

ilustrasi merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu hal yang dirasakan oleh generasi sandwich adalah harus rela mengubur semua mimpi atau pun cita-citanya. Ketika dia ingin sekali melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi namun ternyata orang tua sudah tidak bisa membiayai. Selain itu, generasi sandwich tidak ingin menjadi beban untuk siapa pun. Sehingga akhirnya dia lebih memilih untuk bekerja.

Saat teman-teman seusianya mungkin bisa kuliah, sementara dia mesti menunda dulu atau bahkan mengorbankan keinginannya tersebut. Karena keterbatasan dan keadaan ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan dia rela untuk kehilangan mimpi-mimpinya. Banyak keinginan yang dikorbankan agar kebutuhan keluarganya tercukupi.

4. Harus menghemat pengeluaran

ilustrasi menghitung pengeluaran (pexels.com/Karolina Grabowska)

Generasi sandwich akan berpikir berulang kali untuk membeli sesuatu. Dia akan berusaha agar tidak boros karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Menahan diri untuk tidak terlalu banyak keinginan  yang tidak penting.

Menunda keinginannya sendiri karena kebutuhan rumah adalah skala prioritasnya. Tidak heran jika dia jarang membeli barang-barang baru, makan enak di restoran, pergi jalan-jalan. Karena untuk melakukan hal itu generasi sandwich sangat berhati-hati dalam mengatur keuangannya.

Baca Juga: Kamu Generasi Sandwich? Begini Cara Cerdas Atur Keuanganmu

Verified Writer

Ni

nothing is impossible if you keep trying.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya