TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Mengejutkan Alasan Seseorang Terjebak dalam Overthinking

Overthinking bisa berakibat buruk jika dibiarkan

ilustrasi wanita berpikir (pexels.com/Marcelo Chagas)

Overthinking atau berpikir berlebihan adalah fenomena mental yang sering dialami oleh banyak orang. Ini terjadi ketika seseorang terjebak dalam siklus berpikir yang terus-menerus dan terlalu analitis terhadap berbagai situasi dan masalah.

Overthinking dapat mengganggu kebahagiaan dan kesejahteraan seseorang, dan seringkali menjadi penyebab kecemasan yang berlebihan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi enam sebab umum yang dapat menjelaskan mengapa seseorang selalu cenderung overthinking.

Baca Juga: 5 Sebab Overthinking dan Susah Tidur, Terlalu Banyak Scroll Medsos

1. Perasaan kecemasan yang tinggi

ilustrasi pria menyendiri (pexels.com/Mike Greer)

Salah satu sebab utama overthinking adalah kecemasan yang tinggi. Orang yang cenderung cemas merasa perlu untuk memikirkan segala kemungkinan dan konsekuensi dari setiap tindakan atau keputusan yang mereka buat. Mereka terjebak dalam pikiran negatif yang berulang-ulang.

2. Rendahnya kepercayaan diri

ilustrasi wanita menyendiri (pexels.com/Masha Raymers)

Kepercayaan diri yang rendah dapat mendorong overthinking. Orang yang tidak yakin pada kemampuan atau penilaian mereka sendiri sering meragukan setiap langkah yang mereka ambil. Mereka mencari validasi berulang-ulang sebelum mengambil keputusan.

3. Pemikiran perfeksionis

ilustrasi pria sedang berpikir (pexels.com/Eren Li)

Pemikiran perfeksionis adalah ciri khas overthinker. Mereka memiliki standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri dan menganggap kesalahan sebagai kegagalan. Mereka berusaha mencapai hasil yang sempurna dalam segala hal, yang memicu siklus berpikir yang berlebihan.

4. Rasa takut pada konsekuensi negatif

ilustrasi wanita menyendiri (pexels.com/Liza Summer)

Orang yang cenderung overthinking sering merasa takut terhadap konsekuensi negatif dari tindakan mereka. Mereka menciptakan skenario buruk dalam pikiran mereka dan merasa harus menghindarinya dengan berpikir terlalu dalam dan hati-hati. Mereka selalu menyimpulkan segala sesuatu walaupun baru sekadar pikirannya semata.

5. Pengalaman traumatik atau perasaan bersalah

ilustrasi menyendiri (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pengalaman traumatis atau perasaan bersalah pada masa lalu dapat menjadi penyebab overthinking. Orang yang mengalami trauma mungkin merasa perlu untuk menghindari situasi yang serupa dengan terlalu berpikir tentang kemungkinan risiko. Perasaan bersalah juga dapat memicu pikiran berulang-ulang tentang tindakan-tindakan masa lalu.

Baca Juga: [QUIZ] Kami Tahu, Kamu Lebih Sering Insecure atau Overthinking?

Verified Writer

Januar Lestari

Terbang bebas mengangkasa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya