TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hal Positif dari Orang yang Menerapkan Prinsip YOLO 

Membangun kemandirian dan mendorong pertumbuhan

7 Hal Positif dari Orang yang Menerapkan Prinsip YOLO (unsplash.com/Brett Jordan)

Apakah kamu pernah mendengar istilah YOLO (You Only Live Once)? Bukan hanya sekadar slogan populer, tetapi prinsip ini mampu menginspirasi banyak orang untuk menjalani kehidupan dengan semangat yang lebih besar.

Di balik singkatnya frasa ini, terdapat filosofi yang mendorong keberanian, keingintahuan, dan kesadaran akan nilai-nilai penting dalam hidup. Dalam artikel ini, kita akan mengulas tujuh hal positif yang terjadi ketika seseorang menerapkan prinsip YOLO, memandang hidup dengan sudut pandang yang membebaskan dan mencerahkan. Yuk simak!

Baca Juga: 5 Filosofi Kehidupan Orang Jepang, Ciptakan Kedamaian Hidup

1. Membangun keberanian di tengah tentangan

Hidup dengan prinsip YOLO mendorong seseorang untuk menghadapi tantangan dengan keberanian yang lebih besar. Ketika kita menyadari bahwa hidup hanya sekali, kita menjadi lebih cenderung untuk melangkah maju, melebihi batasan diri, dan menghadapi rintangan dengan tekad yang lebih kuat.

Menurut psikolog Dr. Robert Holden, mengadopsi prinsip YOLO membuka pintu bagi kemungkinan-kemungkinan baru dan memperluas perspektif tentang apa yang bisa kita capai.

2. Menghargai setiap momen dan pengalaman

Prinsip YOLO mendorong untuk menghargai setiap momen dan pengalaman dalam hidup. Ini tidak hanya tentang melakukan hal-hal besar, tetapi juga mengenali keindahan di sekitar kita dan mengambil pelajaran dari setiap momen yang kita alami.

Menurut psikolog klinis Dr. Lisa Firestone, menerapkan prinsip YOLO membuat seseorang lebih terbuka terhadap pengalaman baru, sehingga menguatkan hubungan dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

3. Membangun kemandirian dan kreativitas

Sikap YOLO mendorong untuk menjalani hidup secara lebih mandiri dan kreatif. Hal ini mengilhami seseorang untuk mengeksplorasi minat dan bakat yang dimiliki tanpa takut akan kegagalan atau penilaian orang lain.

Menurut penulis dan motivator, Mark Manson, prinsip YOLO mendorong kemandirian yang sehat, mengurangi tekanan dari ekspektasi masyarakat, dan memberikan ruang bagi kreativitas untuk berkembang.

4. Membangun koneksi yang lebih dalam

Prinsip YOLO bukan hanya tentang hidup untuk diri sendiri, tetapi juga tentang membangun koneksi yang lebih dalam dengan orang-orang di sekitar kita. Ketika kita menyadari bahwa hidup hanya sekali, kita cenderung lebih peduli dan berbagi momen berarti dengan orang-orang yang kita cintai.

Menurut psikolog sosial Dr. Brene Brown, menerapkan prinsip YOLO memperkuat hubungan interpersonal, membantu kita untuk lebih terbuka dan autentik dalam interaksi sosial kita.

5. Mendorong pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan

Prinsip YOLO tidak hanya tentang kesenangan segera, tetapi juga tentang investasi dalam pertumbuhan pribadi jangka panjang. Ini mendorong seseorang untuk terus belajar, berkembang, dan menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.

Menurut psikolog Carol Dweck, menerapkan prinsip YOLO mendorong sikap mental yang terbuka terhadap pembelajaran, memperkuat ketekunan dalam mencapai tujuan, dan merangsang pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan.

6. Menemukan keseimbangan antara tanggung jawab dan kebahagiaan

YOLO tidak bermakna menelantarkan tanggung jawab, tetapi lebih tentang menemukan keseimbangan antara tanggung jawab dan kebahagiaan pribadi. Ini mengajarkan pentingnya merawat diri sendiri sambil tetap bertanggung jawab terhadap komitmen dan kewajiban.

Menurut psikolog dan penulis Daniel H. Pink, menerapkan prinsip YOLO membantu menemukan harmoni antara kesenangan pribadi dan kewajiban sosial.

Verified Writer

Ignatius Drajat Krisna Jati

Terus semangat!!!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya