TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Jangan Asal Bela Saudara yang Bertengkar, Bikin Tambah Rumit!

Tak selalu benar, saudara juga bisa salah dalam bertengkar

Ilustrasi keluarga sedang bertengkar (freepik.com/freepik)

Intinya Sih...

  • Memilih sikap netral sebelum memihak dalam konflik saudara sangat penting
  • Mendengarkan dengan penuh perhatian dan memediasi konflik bisa meredakan ketegangan
  • Menghindari asal membela dapat mengajarkan tanggung jawab pada saudara yang bertengkar

Pernahkah kamu menemukan dirimu terjebak di antara saudara-saudaramu yang sedang bertengkar, merasa dilema antara naluri untuk membela dan keinginan untuk tidak memihak? Konflik di antara anggota keluarga, terutama saudara, sering kali menjadi ujian yang sulit bagi siapa pun yang berada di sekitarnya.

Meskipun insting untuk melindungi bisa menjadi dorongan kuat, namun ada waktu di mana kita harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum melangkah. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang lima alasan penting mengapa terkadang tidak bijak untuk asal membela dalam perselisihan saudara, dan bagaimana pendekatan yang lebih bijak dapat membantu memperbaiki hubungan dan membangun kedamaian di dalam keluarga.

1. Menilai situasi dengan jernih

Ilustrasi ngobrol bersama teman (freepik.com/katemangostar)

Ketika saudaramu berada pada situasi pertengkaran, kamu pasti memiliki naluri untuk memihak saudaramu terlepas dari benar atau salahnya mereka. Namun, menilai situasi dengan jernih sangat penting sebelum kamu memutuskan untuk membela. Ketika kamu langsung berpihak tanpa memahami konteks atau alasan di balik pertengkaran, kamu mungkin justru memperkeruh masalah dan membuat konflik semakin rumit.

Ini bukan berarti kamu tidak mendukung saudaramu, tetapi kamu membantu mereka melihat masalah dari sudut pandang yang lebih luas dan mencari solusi yang adil. Mengambil sikap netral dan berusaha memahami masalah secara menyeluruh bisa membantu meredakan ketegangan dan menyelesaikan konflik dengan lebih efektif.

2. Mencegah konflik yang lebih besar

Ilustrasi orang sedang bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Asal membela tanpa memahami duduk permasalahan sebenarnya bisa memperburuk situasi dan menyebabkan konflik yang lebih besar. Mengambil posisi tanpa mendengar kedua belah pihak bisa menambah ketegangan dan memperpanjang perselisihan. Sebaliknya, cobalah untuk menjadi pendengar yang baik dan mediasi konflik dengan cara yang bijak. 

Dukung saudaramu dengan mendengarkan keluh kesah mereka, tapi juga bantu mereka untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda. Dengan pendekatan ini, kamu tidak hanya membantu mencegah konflik semakin membesar, tetapi juga memfasilitasi penyelesaian masalah yang lebih konstruktif. Kamu akan menjadi penengah yang bijaksana, yang bisa mengarahkan pada solusi damai daripada memperparah perselisihan.

3. Mengajarkan tanggung jawab

Ilustrasi ngobrol dengan teman (freepik.com/freepik)

Mengajarkan tanggung jawab adalah salah satu alasan penting mengapa kamu tidak boleh asal membela saudara yang bertengkar. Ketika kamu langsung membela tanpa memahami duduk perkaranya, kamu bisa saja memperburuk situasi dan menghilangkan kesempatan mereka untuk belajar bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Dengan tidak asal membela, kamu membantu saudaramu memahami konsekuensi dari perbuatan mereka dan mendorong mereka untuk menyelesaikan konflik secara dewasa. Ini juga mengajarkan mereka pentingnya menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan mencari solusi yang adil. Sebagai saudara, peranmu adalah membantu mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan mandiri.

4. Menghindari beban emosional

Ilustrasi wanita sedang merasa cemas (freepik.com/freepik)

Sering kali, kamu merasa dorongan untuk membela saudaramu tanpa mempertimbangkan akibatnya terhadap dirimu sendiri. Namun, penting untuk menyadari bahwa terlibat dalam pertengkaran mereka dapat memberikan beban emosional yang tidak perlu. Meskipun niatnya baik, terkadang justru lebih baik untuk tidak ikut campur dalam konflik mereka, terutama jika itu dapat mengganggu kesehatan emosionalmu sendiri.

Ingatlah bahwa membantu saudaramu bukan berarti kamu harus mengorbankan kedamaian atau kestabilan emosionalmu. Kamu tetap dapat menunjukkan dukungan dengan cara-cara yang lebih konstruktif, seperti mendengarkan dengan penuh perhatian atau menawarkan saran jika diminta.

Verified Writer

Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam

Pemulis IDN Times Hobi :Basket IG : @sandriabhazz

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya