TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menengok 8 Potret Arsitektur Makassar di Era Belanda

Sebagian bangunan masih ada yang bertahan hingga kini

KITLV Leiden

Makassar, IDN Times - Mengenal sebuah kota tak sekadar mengetahui perkembangannya di masa kini. Kita juga sepatutnya mempelajari latar belakang dan sejarah kota itu di masa lampau.

Lewat sebuah potret, kita bisa mengenali ‘wajah’ kota di masa lalu. Dari sana kita bisa membandingkan perubahannya yang drastis dengan masa kini, jika memang objeknya masih tersedia. 

Berikut ini beberapa potret arsitektur kota Makassar di era kolonial. Beberapa bangunan masih berdiri kokoh hingga sekarang, ada juga yang lenyap ditelan zaman.

Baca Juga: [FOTO] Nostalgia Suasana Kota Ujung Pandang di Tahun 1972

1. Gemeentehuis atau Kantor Balai Kota Makassar, kini menjadi Museum Kota Makassar

colonialarchitecture.eu

2. Kantoorgebouw NHM, kantor Nederlandsche Handel-Maatschappij, sebuah perusahaan dagang Belanda yang kini sudah hilang bangunannnya

colonialarchitecture.eu

3. Orange Hotel, resor di era kolonial yang kini dikenal dengan Gedung BRI di jalan Ahmad Yani

colonialarchitecture.eu

4. Raad van Justitia, gedung Dewan Pengadilan di masa VOC yang kini menjadi gedung Pengadilan Negeri Makassar, di jalan RA Kartini

colonialarchitecture.eu/

5. Studiogebouw Radio, sebuah studio siaran radio di Makassar

colonialarchitecture

6. Stasiun kereta api jurusan Pasar Butung Makassar - Takalar

colonialarchitecture.eu

7. Water toren atau menara air ini masih berdiri sebagai landmark di kawasan Kantor PDAM Makassar, jalan Sam Ratulangi

colonialarchitecture.eu
Berita Terkini Lainnya