Mengenal Apa Itu Emotional Spending dan 5 Langkah Mengatasinya
Kenali agar keuangan kamu tetap aman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu pernah gak, merasa ingin belanja setelah mengalami hari yang buruk atau bad mood? Mungkin ketika perasaan sedih melanda, ide untuk membeli barang baru terasa seperti solusi cepat yang bisa bikin mood kamu membaik. Inilah yang disebut dengan emotional spending atau pengeluaran emosional.
Istilah ini mengacu pada kebiasaan belanja yang dipicu oleh perasaan, bukan kebutuhan nyata akan barang atau jasa tertentu. Meski sesekali berbelanja untuk memanjakan diri tidak masalah, ketika kebiasaan ini menjadi tak terkendali dapat berakibat buruk pada kondisi keuanganmu, lho. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu emotional spending dan bagaimana cara mengatasinya agar tidak merusak dompetmu. Simak penjelasan berikut ini yang dikutip dari Very Well Mind.
Baca Juga: 9 Penyebab Emotional Numbness, saat Kamu Selalu Merasa Hampa
1. Memahami pemicu emotional spending
Langkah pertama untuk mengatasi emotional spending adalah dengan menyadari pemicunya. Cobalah untuk bertanya pada diri sendiri setiap kali kamu merasa ingin membeli sesuatu secara impulsif. Emosi apa yang sedang kamu rasakan? Apakah kamu merasa cemas, iri, atau sedih?
Memahami emosi yang memicu keinginan belanja bisa membantumu lebih waspada dan tidak langsung bertindak impulsif. Misalnya, jika kamu merasa stres karena pekerjaan dan ingin membeli gadget baru sebagai pelarian, coba pertimbangkan apakah ada cara lain yang lebih sehat untuk mengatasi stres tersebut.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.