TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Apa Itu Emotional Spending dan 5 Langkah Mengatasinya

Kenali agar keuangan kamu tetap aman

ilustrasi belanja (pexels.com/Sam Lion)

Kamu pernah gak, merasa ingin belanja setelah mengalami hari yang buruk atau bad mood? Mungkin ketika perasaan sedih melanda, ide untuk membeli barang baru terasa seperti solusi cepat yang bisa bikin mood kamu membaik. Inilah yang disebut dengan emotional spending atau pengeluaran emosional.

Istilah ini mengacu pada kebiasaan belanja yang dipicu oleh perasaan, bukan kebutuhan nyata akan barang atau jasa tertentu. Meski sesekali berbelanja untuk memanjakan diri tidak masalah, ketika kebiasaan ini menjadi tak terkendali dapat berakibat buruk pada kondisi keuanganmu, lho. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu emotional spending dan bagaimana cara mengatasinya agar tidak merusak dompetmu. Simak penjelasan berikut ini yang dikutip dari Very Well Mind.

Baca Juga: 9 Penyebab Emotional Numbness, saat Kamu Selalu Merasa Hampa

1. Memahami pemicu emotional spending

Langkah pertama untuk mengatasi emotional spending adalah dengan menyadari pemicunya. Cobalah untuk bertanya pada diri sendiri setiap kali kamu merasa ingin membeli sesuatu secara impulsif. Emosi apa yang sedang kamu rasakan? Apakah kamu merasa cemas, iri, atau sedih?

Memahami emosi yang memicu keinginan belanja bisa membantumu lebih waspada dan tidak langsung bertindak impulsif. Misalnya, jika kamu merasa stres karena pekerjaan dan ingin membeli gadget baru sebagai pelarian, coba pertimbangkan apakah ada cara lain yang lebih sehat untuk mengatasi stres tersebut.

2. Temukan cara sehat untuk menghadapi situasi emosional

Berbelanja memang bisa memberikan rasa senang sesaat karena hormon dopamin yang dilepaskan saat melakukan pembelian. Namun, ada banyak cara lain yang lebih sehat dan ekonomis untuk meredakan perasaan negatif.

Ketika dorongan untuk berbelanja muncul, pertimbangkanlah untuk melakukan aktivitas lain yang bisa memperbaiki mood kamu. Misalnya, berjalan-jalan di taman, olahraga, bertemu teman untuk mengobrol, atau menonton film favorit. Aktivitas-aktivitas ini bisa memberikan efek positif yang sama tanpa harus mengeluarkan uang.

3. Buat anggaran untuk emotional spending

Meskipun berbelanja terkadang bisa menjadi bentuk perawatan diri, penting untuk melakukannya dengan bijak. Buatlah anggaran khusus untuk emotional spending agar kamu tetap bisa memanjakan diri sesekali tanpa mengganggu stabilitas keuanganmu.

Tentukan jumlah uang yang bisa kamu alokasikan setiap bulannya untuk pembelian impulsif, dan pastikan untuk tidak melampaui batas tersebut. Dengan cara ini, kamu bisa tetap menikmati sensasi berbelanja tanpa merasa bersalah atau khawatir.

4. Pantau kondisi keuangan secara berkala

Sering kali emotional spending terjadi karena kita tidak sepenuhnya sadar akan kondisi keuangan kita. Luangkan waktu setidaknya seminggu sekali atau sebulan sekali untuk memeriksa akun bank dan catatan pengeluaranmu.

Dengan cara ini, kamu bisa lebih paham tentang pola belanjamu dan memastikan bahwa kamu tidak mengeluarkan lebih dari yang seharusnya. Memantau keuangan secara rutin juga bisa membantumu lebih bijak dalam membuat keputusan belanja di masa depan.

Verified Writer

L A L A

Warga Jakarta, dah itu aja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya