Kiat Pedagang Takjil di Gorontalo Cegah Penularan Virus Corona
Tetap jaga jarak dalam setiap transaksi jual beli
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gorontalo, IDN Times - Menjual makanan takjil merupakan rutinitas sebagian masyarakat selama bulan Ramadan, termasuk di Kota Gorontalo. Para pedagang yang berada di gang jalan menyediakan berbagai penganan buka puasa. Namun di tengah wabah pandemik virus corona (COVID-19), masih banyak penjual takjil yang mengabaikan imbauan pemerintah untuk menjaga jarak atau physical distancing.
Berbeda dengan para penjual takjil lainnya, Dedy Saputra warga Kelurahan Limba I Kota Gorontalo, ia menjual makanan takjil menggunakan standar kebersihan untuk mencegah penularan wabah corona.
“Kita tahu kan sekarang lagi ada pandemi corona, jadi kita (menjual takjil) harus waspada dengan virus itu,” Kata Dedy, Selasa (29/4).
1. Memasang plastik pembatas
Dalam menjual dagangannya, Dedy membatasi jaraknya dengan menggunakan plastik bening berukuran kurang lebih 1x3 meter sebagai pembatas antara penjual dan pembeli.
“Jadi dipasang plastik ini untuk pengaman saja agar orang nyaman,” kata Dedy kepada IDN Times saat ditemui di tempat ia berdagang bubur ayam.
Ia mengatakan, ketakutan akan terpapar virus corona tetap ada, namun ia tetap berupaya membatasi kontak saat transaksi penjual dan pembeli.
“Rasa was-was pasti ada tapi kan kita jaga jarak, dengan pembatas ini. Pokoknya tetap waspada saja.”
Baca Juga: Serba-serbi Kendala Siswa di Gorontalo Belajar di Rumah
Baca Juga: Polda Gorontalo Sulap Truk Jadi Dapur Penyedia Makanan Buka Puasa