TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sulsel Minta Tambahan Kuota Gas Elpiji Bersubsidi di Tahun 2022

Kebutuhan naik karena pengalihan sumber energi meningkat

Ilustrasi tabung gas elpiji (LGP) 3 Kg. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, mengusulkan penambahan kuota gas Elpiji bersubsidi sebesar 5-10 persen dari kuota tahun sebelumnya. Jika tahun 2021 lalu Sulsel mengusulkan 275.880 metrik ton, maka di tahun ini diusulkan 373.817 metrik ton. 

Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi ESDM Sulsel, Jamaluddin, mengatakan jatah Elpiji untuk Sulsel belum ditetapkan. Saat ini penentuan kuota gas Elpiji bersubsidi masih dalam tahap pembahasan di ESDM.

"Terlambat memang penetapannya tapi itu pasti disalurkan. Nanti tinggal disesuaikan yang sudah terealisasi. Biasanya Bulan Februari ditetapkan," ujar Jamaluddin, Kamis (11/1/2021). 

1. Ada pengalihan sumber energi

Ilustrasi tabung gas (LPG) 3 kilogram subsidi Pertamina. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Jamaluddin mengatakan, usulan penambahan gas Elpiji bersubsidi untuk Sulsel itu didasari kondisi terkini masyarakat. Saat ini kebutuhan masyarakat terhadap gas Elpiji juga meningkat seiring adanya berbagai perubahan.

Salah satunya adalah adanya pengalihan sumber energi di beberapa sektor. Di antaranya nelayan sasaran yang sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak beralih ke Elpiji karena lebih hemat.

"Jadi itu ada bantuan dari pusat terkait itu, konversi ya. Di samping memang untuk rumah tangga sebagai konsumsi terbesar, ditambah lagi kita ada kelebihannya ada jargasnya, itu juga membuat ditambah kuotanya," katanya.

Baca Juga: Bensin Premium di Makassar Dibatasi, Pertamina Ajak Pakai Pertalite

2. Alokasi subsidi tetap bergantung pada APBD

Ilustrasi SPBE. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

Jamaludin menjelaskan, meskipun usulan naik dari tahun sebelumnya, namun alokasi gas Elpiji bersubsidi akan tetap bergantung pada kondisi APBD. Hal ini mengingat bahwa dalam dua tahun terakhir, anggaran lebih banyak diarahkan untuk penanganan pandemik COVID-19.

"Mudah-mudahan ada penambahan tahun ini karena sudah mulai bergerak ekonomi, Elpiji dan BBM kan sangat terkait di dalam pemulihan ekonomi," kata Jamaluddin.

Baca Juga: Jangan Kaget! Harga Elpiji Nonsubsidi Resmi Naik, Ini Rinciannya

Berita Terkini Lainnya