Ekspor Sulsel Tembus Rp16,19 Triliun, Didominasi Sektor Pertambangan
Ekspor Sulsel mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Jumlah ekspor Provinsi Sulawesi Selatan mencapai US$ 1.140,43 juta atau setara dengan Rp16,19 triliun (kurs Rp 14.200) selama 10 bulan. Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah tersebut berada pada periode Januari-Oktober 2021.
Dibanding tahun 2020 lalu, ekspor Sulsel mengalami pertumbuhan 14,45 persen. Sementara neraca perdagangan Januari-Oktober 2021 mengalami surplus US$ 558,9 juta (Rp 7,93 triliun) meningkat dari tahun 2020 yang juga mengalami surplus US$ 399,19 juta (Rp 5,66 triliun).
Peningkatan ekspor itu pun turut berdampak pada perekonomian Sulsel. Masih menurut data BPS Sulsel, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan pada kuartal III/2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,24 persen.
1. Sektor tambang masih mendominasi
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari F. Radjamilo mengatakan bahwa komoditas dan produk yang berkontribusi pada ekspor periode Januari-Oktober 2021 yaitu 63,01 persen dari sektor tambang, 19,27 persen dari sektor pertanian dan perikanan, dan 17,72 persen dari sektor industri.
"Pada periode Maret-Oktober 2021 ekspor Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 15,75 persen, dengan total nilai ekspor sebesar US$ 957,61 juta atau setara dengan Rp.13,59 triliun," kata Ashari.
Komoditas yang diekspor sepanjang periode Januari-Oktober 2021 sebanyak 133 komoditas. Sebanyak 10 di antaranya adalah komoditas utama yaitu nikel, rumput laut, carragenan, udang segar, kakao liquor, mete kupas, biji kakao, telur ikan, clinker, ikan olahan.
Adapun 10 negara tujuan ekspor utama Sulsel periode tersebut, yakni Jepang, China, Amerika Serikat, Malaysia, Korea, Rusia, Belanda, Jerman, India, dan Filipina.
Baca Juga: Lepas Ekspor Senilai Rp35,03 Triliun, Mendag: Ekonomi RI Mulai Pulih
Baca Juga: Sulsel Dorong Ekspor Pertanian Lampaui Sektor Pertambangan